27.8 C
Jakarta
16 Mei 2024
Senja News
BisnisNews

Minggu Depan, Emas Menghadapi Tantangan Berat: Pemiliknya Bersiap-Siap untuk Perubahan yang Signifikan

Senja News mengalami fluktuasi pada pekan ini, dengan investor melakukan aksi profit taking setelah kenaikan tajam beberapa waktu lalu. Situasi ini diprediksi akan menjadi volatil karena pasar menantikan keputusan dari sentral Serikat, Federal Reserve (The Fed)

dari Refinitiv menunjukkan bahwa pada perdagangan Jumat mencapai US$2.337,71 per troy ons, naik 0,25% dibandingkan hari sebelumnya. Ini merupakan posisi tertinggi dalam seminggu terakhir. Namun, pada Senin ini, harga emas turun 0,11% menjadi US$2.335 per troy ons.

Meskipun terjadi koreksi pada harga emas, hal ini dianggap sebagai bagian yang wajar. Beberapa investor memilih untuk mengambil keuntungan karena siklus pelonggaran kebijakan moneter diundur ke kuartal terakhir tahun ini.

Pandangan pasar saat ini sedang tertuju pada kebijakan moneter The Fed dalam waktu dekat. Namun, kemungkinan besar The Fed akan menahan diri hingga AS tahun 2024 selesai.

dari CME FedWatch Tool menunjukkan bahwa pasar meyakini The Fed akan tetap mempertahankan suku bunga di level 5,25-5,5% pada pertemuan Mei, Juni, dan Juli 2024. Hal ini menjadi tantangan bagi emas karena kebijakan moneter yang ketat mendukung imbal hasil obligasi yang lebih tinggi dan penguatan .

Meskipun demikian, emas tetap mendapatkan dorongan untuk kembali menguat. Ancaman global dan ketegangan geopolitik menjadi pendorong utama bagi emas. yang terus meningkat, baik di AS maupun di negara lain, juga menjadi alasan mengapa bank sentral semakin banyak membeli emas.

Kepala Riset di Capitalight Research, Chantelle Schieven, menekankan bahwa utang pemerintah yang terus bertambah menjadi salah satu faktor utama mengapa bank sentral memilih untuk mendiversifikasi kepemilikan mereka dengan emas. Mereka melihat emas sebagai salah satu cara untuk melindungi kekayaan dan mata uang fiat di tengah ketidakpastian global.

Rekomendasi

Adaro Energy (ADRO) Siap Gelontorkan Rp 4 Triliun untuk Buyback Saham

vina

China Tolak Kenaikan Tarif AS

vina

Ini Pencegat Bantuan Gaza yang Injak Mi Instan Merek Indonesia: Tsav 9

vina

Tukang Sate Berjasa di Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Berani Beritahu Polisi Markas Para Pelaku, Pelaku Ditemukan Sedang Tepar Karena Pesta Miras

vina

IHSG Berpotensi Mendatar Seiring Pasar “Wait and See” Data Inflasi AS

vina

Rupiah Diprediksi Terus Melemah pada Rabu (15/5)

vina
Memuat....