Senja News – Konsumsi kopi telah menjadi bagian dari gaya hidup modern, khususnya bagi mereka yang menyukai kehangatan semangatnya pada pagi hari.
Namun, sebuah penelitian terbaru menyoroti potensi risiko kesehatan terkait minum kopi panas, khususnya dalam hubungannya dengan peningkatan risiko kanker.
Studi yang dipublikasikan dalam Clinical Nutrition dan dikutip oleh CNBC Indonesia, melibatkan lebih dari 580 ribu peserta dari Inggris dan Finlandia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kopi panas secara berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena kanker esofagus atau kerongkongan.
Para peneliti dari Cambridge University dan Karolinska Institute di Swedia menemukan bahwa orang yang menyukai kopi pada suhu sangat panas memiliki risiko kanker esofagus hingga 5,5 kali lipat.
Meskipun studi ini tidak menemukan korelasi langsung antara kopi dan jenis kanker lainnya,
para ahli mencurigai bahwa suhu panas dari minuman tersebut dapat menyebabkan peradangan pada kerongkongan,
yang pada gilirannya dapat memicu perkembangan kanker.
Oleh karena itu, disarankan untuk menghindari minum kopi pada suhu yang terlalu panas, mengingat dampak potensialnya terhadap kesehatan.
Dr. Stephen Burgess, salah satu penulis studi, menegaskan perlunya kesadaran akan risiko ini,
meskipun jumlah konsumsi kopi yang berpengaruh tidak terdokumentasikan dalam penelitian ini.
Dia menyarankan untuk memperhatikan tanda-tanda seperti kerusakan pada tenggorokan
dan mengurangi konsumsi kopi pada suhu yang terlalu panas sebagai langkah pencegahan.
Penting untuk dicatat bahwa kanker esofagus adalah jenis kanker yang relatif jarang terjadi.
Namun, meningkatnya kesadaran akan potensi risiko kesehatan terkait konsumsi kopi panas dapat membantu individu
untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.
Gejala seperti maag, batuk kronis, dan kesulitan menelan dapat menjadi tanda awal
yang perlu diperhatikan bagi mereka yang khawatir akan risiko ini.