26.5 C
Jakarta
10 Januari 2025
Senja News
BisnisFinanceNasional

Bank Indonesia Berusaha Menurunkan Kurs Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Senja News – Gubernur (BI), Perry Warjiyo, mengungkapkan bahwa saat ini, pergerakan rupiah terhadap AS mengalami peningkatan yang melebihi prediksi awal yang dibuat oleh sentral. Perry bahwa rupiah akan terus menurun dan mencapai di bawah Rp 16.000 per dolar AS. Menurut Perry, pada bulan April sebelumnya, nilai tukar rupiah masih berada di kisaran Rp 16.200 hingga mendekati level Rp 16.300 per dolar AS. Namun, saat ini, rupiah telah mencapai kisaran Rp 16.000 per dolar AS.

Perry menjelaskan bahwa penurunan depresiasi nilai tukar rupiah tidak terlepas dari langkah-langkah yang diambil oleh BI dengan menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen pada bulan April sebelumnya. Langkah ini mengakibatkan imbal hasil obligasi RI semakin menarik, sehingga mendorong masuknya aliran modal asing. “Kami berupaya agar nilai tukar rupiah dapat turun di bawah Rp 16.000,” ungkapnya dalam sebuah media briefing di Kantor BI, , pada Rabu (8/5/2024) Perry juga menyatakan optimis bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat di masa mendatang. Keyakinan ini didasarkan pada fundamental rupiah yang dinilai baik.

“Kami yakin bahwa rupiah akan terus menguat sesuai dengan fundamentalnya,” katanya. Faktor pertama yang menunjukkan kuatnya fundamental rupiah adalah peningkatan perbedaan imbal hasil antara obligasi dan obligasi negara lain. Berdasarkan BI, yield SBN 10 tahun naik menjadi 6,94 persen per 8 April 2024. Selain itu, premi credit default swap (CDS) rupiah 5 tahun turun menjadi 69,9. Hal ini menunjukkan penurunan risiko dalam sekuritas domestik.

Faktor ketiga yang menunjukkan kuatnya fundamental rupiah adalah kinerja perekonomian yang tetap terjaga. Perry menyebutkan bahwa hal ini tercermin dari nasional yang mencapai 5,11 persen pada kuartal I-2024.

Terakhir, kuatnya fundamental rupiah didukung oleh komitmen stabilisasi dari bank sentral. Perry menegaskan bahwa BI fokus pada menjaga stabilitas rupiah melalui berbagai kebijakan dan instrumen moneter yang dimilikinya. “Keempat faktor ini mendukung penguatan nilai tukar rupiah, dan kami berupaya agar nilai tukar rupiah dapat turun di bawah Rp 16.000,” tandasnya.

Baca juga

Rekomendasi

Saksi Ungkap Pemotor Tewas di Jakbar: Kepala Tertusuk Besi Separator

vina

Sudah Lansia, Jaksa Ringankan Tuntutan SYL

vina

Piala AFF U-16: Indonesia Sempurna ke Semifinal Usai Libas Laos 6-1!

vina

Pria Subang Ditangkap dengan 9 Paket Sabu

vina

Benarkah Anji dan Wina Natalia Bakal Rujuk?

vina

Harga Pertalite Asli Bukan Lagi Rp10.000/Liter

vina
Memuat....