Berita, Dalam Negri, Senja News – Belum lama ini masyarakat Indonesia di hebohkan dengan kenaikan harga tiket Candi Borobudur. Akhirnya polemic tersebut berakhir setelah pernyataan dari bapak Presiden, Joko Widodo.
Hal tersebut dikarenakan bapak presiden memberikan keputusan mengenai pembatalan kenaikan harga tiket Candi Borobudur. Sebelumnya tiket akan dikenai biaya 750rb per orang.
Setelah rapat terbatas yang dilakukan mengenai pariwisata di Istana Kepresidenan pada hari selasa kemari, kemudian Menteri pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan hasilnya.
Basuki Hadimuljono mengatakan tiket masuk Candy Borobudur tidak jadi naik. Pengunjung umum tetap akan dikenakan tariff sebesar Rp. 50.000 per orang, sedangkan anak-anak atau pelajar tetap Rp. 5.000.
Namun ia menambahkan pemerintah akan membatasi jumlah pengunjung yang masuk. Per hari hanya terdapat kuota sebanyak 1.200 orang dan wajib mendaftarkan diri secara online terlebih dahulu.
Selain itu para pengunjung juga harus didampingi oleh para pemandu wisata yang sudah disiapkan. Pengunjung juga harus menggunakan alas kaki yang sudah disiapkan.
Himbauan menggunakan alas kaki yang sudah disiapkan karena sepatu biasa dapat mengikis bebatuan. Aturan-aturan ini dibuat karena upaya konservasi terhadap candi terbesar bagi umat Buddha.
Selain itu menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno membantah rencana kenaikan tariff tiket masuk Borobudur merupakan upaya komersialisasi.
Ia menambahkan bahwa semua kebijakan dilakukan demi menjaga Candi Borobudur. Ia juga menjelaskan bahwa rencana kenaikan tarif ini bukan untuk masuk candinya melainkan tiket untuk masuk area stupa.
Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat sekitar yang memiliki usaha UMKM. Kebijakan ini masih akan diperbincangkan lebih lanjut dengan semua pihak masyarakat yang terlibat.
Baca juga : Kejar Android, Apple luncurkan iOs 16