Senja News – (Jokowi), menyebut mereka yang meragukan kinerja Jokowi sebagai orang yang bermasalah dan kesulitan berpikir jernih. Pernyataan ini muncul dalam konferensi pers F1 PowerBoat di Danau Toba pada Kamis (8/2/2024), di mana Luhut menegaskan prestasi Jokowi dalam mengembangkan pariwisata di sekitar Danau Toba.
Pernyataan Luhut ini disinyalir sebagai tanggapan terhadap kritik yang dilontarkan oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang sebelumnya mengkritik kinerja Jokowi dan mencurigai kemampuan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wali Kota Solo. Luhut menekankan prestasi Jokowi selama dua periode kepemimpinan, khususnya dalam menggelar acara F1 PowerBoat di Danau Toba.
Luhut mengklaim bahwa penyelenggaraan acara tersebut memberikan dampak positif pada perekonomian Indonesia, menyumbang sekitar Rp 1,68 triliun, dan mendatangkan 100.000 wisatawan ke Danau Toba. Ia juga menyebut bahwa kesuksesan acara ini adalah hasil kerjasama dan kepemimpinan Jokowi.
Ahok, yang baru saja mundur dari posisi komisaris utama PT Pertamina (Persero), fokus pada kampanye mendukung pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Dalam kritiknya, Ahok menyenggol Jokowi dan Gibran, mempertanyakan kemampuan Gibran sebagai Wali Kota Solo.
Ahok khawatir jika Gibran naik jabatan, dan ia meragukan bukti bahwa Gibran bisa bekerja selama menjabat sebagai Wali Kota. Ia juga mengkritik pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), menilai bahwa Jokowi melenceng dari cita-cita Soekarno, yang seharusnya memilih Kalimantan Tengah sebagai lokasi ibu kota baru. Ahok menunjukkan indikasi pemilihan Kalimantan Timur sebagai lokasi IKN sebagai kepentingan beberapa pengusaha besar.