Daftar isi
Senja News – Isra dan Mi’raj adalah dua peristiwa luar biasa dalam tradisi Islam yang mencatat perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan kemudian ke langit, diikuti dengan pertemuan dengan para nabi dan perjumpaan dengan Allah SWT. Kedua peristiwa ini memiliki signifikansi mendalam dalam ajaran Islam dan menunjukkan kedermawanan serta kebesaran Allah SWT. Artikel ini akan membahas secara rinci Isra dan Mi‘raj, berdasarkan Al-Quran dan hadis.
Isra: Perjalanan Malam Nabi Muhammad ke Masjidil Aqsa
Isra adalah peristiwa perjalanan malam Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem. Peristiwa ini terjadi pada malam yang diberkahi dan penuh keajaiban. Isra dijelaskan dalam Surah Al-Isra (Surah ke-17) dalam Al-Quran, di mana Allah SWT berfirman:
“Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya, agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (Q.S. Al-Isra: 1)
Perjalanan ini dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dengan bimbingan Malaikat Jibril, dan di Masjidil Aqsa, beliau melakukan salat bersama para nabi yang telah mendahului.
Mi’raj: Perjalanan ke Langit dan Pertemuan dengan Allah
Setelah Isra, Mi’raj adalah peristiwa lanjutan di mana Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan ke langit, mengunjungi lapisan-langisan langit, dan bahkan sampai ke Sidratul Muntaha, tempat terdekat dengan Allah SWT. Mi’raj dijelaskan dalam Surah An-Najm (Surah ke-53) dan merupakan pengalaman yang sangat spiritual dan transendental.
Dalam Surah An-Najm, Allah SWT menjelaskan bagaimana Nabi Muhammad SAW melihat berbagai tanda kebesaran Allah dan bahkan melihat Allah dengan mata hati, meskipun ini bukan pandangan fisik seperti melihat objek dunia. Firman Allah:
“Sesungguhnya dia melihat sebagian tanda (kebesaran) Tuhannya yang paling besar.” (Q.S. An-Najm: 18)
Perjalanan ini juga disampaikan dalam hadis, di mana Nabi Muhammad SAW menceritakan pengalamannya di langit, bertemu dengan para nabi, dan menerima perintah salat lima waktu.
Pentingnya Isra dan Mi’raj dalam Ajaran Islam:
- Penguatan Keimanan: Isra dan Mi’raj menunjukkan kekuasaan dan kebesaran Allah SWT, memperkuat keimanan umat Islam kepada-Nya.
- Kewajiban Salat: Dalam peristiwa Mi’raj, Allah menetapkan kewajiban salat lima waktu sebagai sarana komunikasi langsung antara hamba dan Pencipta.
- Kemurahan Allah: Isra dan Mi’raj mencerminkan kemurahan Allah yang memilih Nabi Muhammad SAW untuk pengalaman luar biasa ini.
- Keteladanan Spiritual: Perjalanan Nabi menjadi teladan spiritual bagi umat Islam, menunjukkan pentingnya meningkatkan hubungan dengan Allah melalui ibadah dan ketaatan.
Hadis tentang Isra dan Mi’raj:
Beberapa hadis menyampaikan rincian lebih lanjut tentang peristiwa ini, termasuk deskripsi Nabi Muhammad SAW tentang langit-langit yang dilaluinya dan interaksi dengan para nabi. Hadis ini membantu umat Islam memahami peristiwa tersebut dengan lebih baik.
Kesimpulan:
Isra dan Mi’raj adalah peristiwa luar biasa yang mencerminkan kekuasaan, kemurahan, dan kebijaksanaan Allah SWT. Perjalanan malam Nabi Muhammad dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan perjalanan spiritualnya ke langit memberikan umat Islam inspirasi untuk memperdalam iman, meningkatkan ketaatan, dan menghargai keajaiban penciptaan Allah. Melalui pengajaran Al-Quran dan hadis, umat Islam dapat mengeksplorasi makna dan hikmah dalam perjalanan luar biasa ini, serta mengambil pelajaran berharga untuk meningkatkan kualitas kehidupan spiritual mereka.