Senja News – Data yang tersimpan dalam Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang mengalami serangan ransomware disebut tidak bisa dipulihkan.
Meski begitu, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kominfo Usman Kansong berharap ada 18 tenant atau layanan yang bisa pulih setelah terdampak serangan siber tersebut.
“Kita berharap di akhir bulan ini paling tidak 18-an itu bisa pulih,” kata Usman dalam konferensi pers di Kantor Kominfo, Jakarta Pusat, Rabu (26/6/2024).
Dia menjelaskan bahwa sejak adanya serangan ransomware Brain Cipher, sudah ada lima tenant yang datanya pulih. Ada 44 tenant yang menjadi prioritas pemulihan karena mereka memiliki backup data.
Tenant yang telah berhasil pulih yaitu Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Layanan SIKaP LKPP, Layanan Perizinan Event Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Marves), ASN Digital Kota Kediri, serta Sihalal Kementerian Agama.
Secara total, terdapat 282 tenant yang terdampak. Pemulihan ini melibatkan kerja sama erat antara Kominfo, Telkom, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), serta instansi terkait lainnya.
“Tentu kami, Kominfo, Telkom, kemudian BSSN, dan instansi terkait akan terus berupaya melakukan pemulihan secara cepat, agar pelayanan publik dan akses publik kepada KL tidak terganggu terlalu lama,” tuturnya.