Senja News – Istri mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), Ayunsri Harahap, mengungkapkan bahwa ia sudah tidak lagi menggunakan tas dalam setiap kegiatannya sejak 2015. Hal ini disampaikan Ayunsri dalam sidang lanjutan kasus dugaan pemerasan dan penerimaan gratifikasi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (29/5), ketika menjawab pertanyaan tim penasihat hukum SYL.
Tim penasihat hukum SYL, Djamaludin Koedoeboen, ingin membantah kepemilikan tas Dior yang telah disita KPK dengan bertanya mengenai kebiasaan Ayunsri membawa tas.
“Kemarin ada juga pernah diperlihatkan soal tas. Ibu suka bawa-bawa tas kalau ke mana-mana, ya?” tanya Djamaludin.
“Dulu, waktu saya belum patah tulang, saya suka sekali,” jawab Ayunsri.
“Dulu itu tahun berapa?” lanjut Djamaludin.
“Saya mulai suka tas itu tahun 2003 dan koleksi saya sejak 2003. Kalau lengkap surat-suratnya, kadang-kadang saya jual dan beli lagi, tapi jarang sekali yang baru, Pak,” kata Ayunsri.
Djamaludin kemudian mendalami apakah Ayunsri pernah membeli atau menerima tas selama suaminya menjabat sebagai Menteri Pertanian. Ayunsri mengaku tidak pernah lagi membeli tas.
“Selama Pak Menteri menjabat, pernah Ibu membeli atau dibelikan tas?” tanya Djamaludin.
“Tidak. Pak Menteri itu suka marah. Tidak boleh lagi. Katanya, ‘Mau bikin sayur apa?’,” tutur Ayunsri.
“Sejak kapan Ibu tidak menggunakan tas?” timpal Djamaludin.
“Sejak 2015, saya kumpulkan sendiri, sekali-kali saja bawa satu. Kemudian ada instruksi dari Ibu Negara kita harus meningkatkan pemasaran UMKM, jadi dilarang barang luar atau bukan merek Indonesia. Oleh karena itu, sudah lama tas-tas itu saya simpan,” ungkap Ayunsri.
Pada sidang sebelumnya, Senin (27/5), tim jaksa KPK menampilkan bukti tas Dior yang disita penyidik dari rumah dinas SYL. Tas tersebut diduga milik Ayunsri, tetapi ia membantahnya.
