Senja News – Sejumlah orang melakukan demonstrasi di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia, yang terletak di Jakarta Pusat (Jakpus), sebagai bentuk penolakan terhadap dugaan adanya pemilu yang tidak fair.
Pantauan tim detikcom di lokasi pada Senin (19 Februari 2023) menunjukkan bahwa massa yang melakukan aksi berkumpul di depan kantor KPU yang terletak di Jalan Imam Bonjol, Jakpus. Mereka melakukan pembakaran ban di tengah jalan sebagai bentuk protes.
Para demonstran membawa spanduk dengan tulisan “Gerakan Masyarakat Sipil Selamatkan Demokrasi Indonesia”.
Sebagai dampak dari aksi tersebut, lalu lintas di Jalan Imam Bonjol pun terhenti. Barrier tinggi dipasang di separator atau median jalan untuk mengalihkan arus kendaraan.
Para peserta aksi terlihat membawa berbagai macam atribut, seperti spanduk dan bendera merah putih. Mereka juga terlihat memberikan orasi di dekat lampu merah di depan kantor KPU.
Para demonstran menuntut agar KPU memperbaiki Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU dan menegaskan agar KPU tidak melakukan kecurangan.
“Kami meminta agar Komisi II memeriksa KPU RI dan bertindak sesuai,” ujar salah seorang orator dari atas mobil komando.
Selain itu, para peserta aksi juga menuntut agar Ketua KPU, Hasyim Asy’ari, mengundurkan diri dari jabatannya. Mereka menuduh Hasyim terlibat dalam kecurangan.
“Republik ini telah dirusak, Ketua KPU Hasyim Asyari harus mundur,” tegasnya.
Sementara itu, ada juga sekelompok massa yang melakukan unjuk rasa di seberang kantor KPU dengan mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Jaga Indonesia.
Mereka mendukung KPU untuk melanjutkan proses pemilihan umum yang sedang berlangsung dan menyerukan agar KPU tidak takut terhadap intimidasi.
“Kami berkomitmen untuk menegaskan bahwa belakangan ini ada upaya untuk menggiring opini agar menolak atau tidak mempercayai KPU dalam proses perhitungan suara yang sedang berlangsung,” ujar seorang orator.