Jakarta, Senja News – Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi membawa Indonesia ke dalam skala ASEAN. Hal tersebut disampaikan setelah pertemuannya dengan pihak Malaysia mengenai tujuan memperkuat Melayu sebagai bahasa resmi ASEAN.
Mengetahui usulan tersebut, Nadiem menolak dengan tegas. Pasalnya, Indonesia lebih unggul baik dalam keunggulan linguistik, hukum, maupun sejarah yang dimiliki. Tentu hal tersebut layak menjadi pertimbangan.
Bahkan dalam skala Internasional, bahasa Indonesia memiliki catatan terbesar di Asia Tenggara yang telah tersebar pada 47 negara di seluruh dunia. Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) juga telah dilaksanakan oleh 400-an lembaga.
Selain itu, Indonesia merupakan bahasa Negara yang telah disebutkan pada Undang-undang Dasar RI, pasca kemerdekaan. Dimana melihat hal tersebut terdapat fakta menarik yang penting untuk diketahui banyak orang.
Fakta pertamanya yaitu berhasil membawa nama negara berada pada urutan nomor 9 yang paling banyak digunakan. Hal ini dibuktikan dengan penggunaannya di dalam 56 negara dan berada pada peringkat ke-3 Asia serta 26 di dunia.
Selain itu juga menjadi bahasa resmi di Vietnam nomor 2 yang telah ditetapkan sejak tahun 2007. Dimana, ini menjadi kewajiban yang harus diikuti dan dikuasai oleh tentara Kamboja.
Hal yang tidak banyak diketahui orang, pada tahun 1977 bahasa Indonesia bahkan pernah disiarkan di luar angkasa. Melalui piringan hitam milik NASA, NKRI telah dikenal lebih luas melalui media suara di Bulan.
Baca juga : Bantah Tudingan Ukraina, Rusia Membuka Penyelidikan Baru