Senja News – Klik Film, selaku distributor film tersebut, melaporkan bahwa film ini mencapai 1.624.456 penonton pada hari ke-11 penayangan, Minggu (26/5) sore. Capaian ini menunjukkan tren positif yang terus berlanjut sejak film Grandma ditayangkan di bioskop.
“Sebanyak 1.624.456 orang telah menyaksikan kisah kasih sayang Amah terhadap keluarganya, meskipun tidak semua dari mereka benar-benar menyayanginya,” tulis akun Instagram @klikfilm pada Minggu (26/5).
Dalam pengumuman tersebut, disebutkan juga bahwa jumlah penonton “How to Make Millions Before Grandma Dies” bertambah sebanyak 264.400 dalam satu hari terakhir. Capaian ini tetap mengesankan meskipun film Thailand tersebut sudah tayang selama lebih dari sepekan.
Peningkatan jumlah penonton lebih dari 264 ribu ini didukung oleh banyaknya layar yang menayangkan “Grandma”. Film ini didistribusikan hingga ke 3.320 layar, yang menguasai sebagian besar bioskop di Indonesia.
Prestasi ini menegaskan dominasi “How to Make Millions Before Grandma Dies” sebagai film Thailand terlaris sepanjang masa di Indonesia.
Film ini sebelumnya mengalahkan “The Medium” (2021) dari posisi teratas pada 23 Mei lalu. Film horor tersebut berhasil mengumpulkan lebih dari 730 ribu penonton selama penayangan di Indonesia.
Cerita “How to Make Millions Before Grandma Dies” mengisahkan M (Billkin) yang memutuskan untuk berhenti sekolah demi mengejar karier sebagai gamecaster. Namun, perjalanannya tidak mulus dan M kesulitan mendapatkan penghasilan. Ide datang saat M melihat sepupunya, Mui (Tontawan Tantivejakul), mendapatkan uang warisan setelah merawat kakeknya.
M pun berencana merawat neneknya, Amah (Taew Usa Semkhum), yang baru saja divonis kanker stadium akhir. Awalnya, motivasi M adalah ingin menjadi orang nomor satu di hati Amah agar bisa mendapat bagian terbesar dari warisan. Namun, semakin dekat dengan Amah, motivasinya mulai berubah.
Film “How to Make Millions Before Grandma Dies” disutradarai oleh Pat Boonnitipat, yang sebelumnya dikenal lewat karyanya seperti serial “Bad Genius” (2020) dan “Project S the Series” (2017). Pat Boonnitipat juga berperan sebagai penulis naskah bersama Ped Thodsapon Thiptinnakorn.
Baca juga
- No related posts.