31.5 C
Jakarta
11 Januari 2025
Senja News
InternasionalPolitik

Wakil Presiden Iran Ambil Alih Kekuasaan Pasca Kecelakaan Helikopter yang Menewaskan Presiden Raisi

Senja News –  Presiden Iran, Ebrahim Raisi, dipastikan meninggal dalam pada Minggu sore. Selain Raisi, Menteri Hossein Amir-Abdollahian dan sejumlah delegasi lainnya yang berada dalam helikopter juga turut menjadi korban.

 

Menurut laporan dari media yang dikelola IRGC, di dalam helikopter tersebut terdapat tiga awak, gubernur Azerbaijan Timur, seorang imam, kepala keamanan Raisi, dan seorang pengawal.

 

Detil

Helikopter yang ditumpangi Raisi jatuh di wilayah pegunungan di perbatasan Iran dan Azerbaijan, sekitar 100 kilometer dari kota Tabriz, dekat desa Tavil. Kecelakaan ini terjadi dalam kondisi yang buruk, dengan awan rendah dan suhu yang lebih dingin dari rata-rata, sekitar 9,2 derajat Celsius.

 

Pertemuan Darurat Iran

Pemerintah Iran mengadakan pertemuan mendesak pada hari Senin untuk membahas situasi setelah kematian Raisi dan stafnya. Kantor IRNA melaporkan bahwa dalam pertemuan tersebut, kursi yang biasa diduduki Raisi dibiarkan kosong dan diberi selempang hitam sebagai tanda penghormatan. Rincian lebih lanjut mengenai prosesi berkabung akan diumumkan kemudian oleh kantor berita FARS.

 

Wakil Presiden Mengambil Alih Kekuasaan

Wakil Presiden Mohammad Mokhber akan mengambil alih kekuasaan setelah kematian Raisi, sesuai dengan Konstitusi Iran. Ini diumumkan mengutip sumber dari AFP. Mokhber diharapkan dapat mengarahkan negara selama masa transisi ini dan mempersiapkan baru.

 

Pemindahan dan Akhir Operasi Penyelamatan

Jenazah korban kecelakaan, termasuk Presiden Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian, akan dipindahkan ke kota Tabriz. Kepala Bulan Sabit Merah Iran mengonfirmasi bahwa upaya pencarian dan penyelamatan telah berakhir.

 

Fakta Baru Penyebab Kecelakaan

yang dirilis oleh Kantor Berita Mehr melalui menunjukkan tim penyelamat tiba di lokasi jatuhnya helikopter pada 19 Mei. Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan rendah dan suhu yang lebih dingin dari rata-rata di wilayah barat laut Iran, disebut-sebut sebagai faktor penyebab kecelakaan tersebut. cuaca menunjukkan bahwa Tabriz, kota besar terdekat dengan lokasi kecelakaan, mencatat suhu di bawah rata-rata saat kejadian.

 

Dengan demikian, kecelakaan ini menjadi salah satu besar bagi Iran, menewaskan presiden dan beberapa tinggi lainnya. Pemerintah Iran kini berfokus pada proses transisi kekuasaan dan persiapan untuk pemilihan presiden baru dalam waktu dekat.

Baca juga

Rekomendasi

Sudah Lansia, Jaksa Ringankan Tuntutan SYL

vina

Fans Sepakbola China Menyerah Duluan di Kualifikasi Piala Dunia 2026?

vina

Copa America 2024: Uruguay Lawan Bolivia 5-0

vina

Moderator Debat Capres AS Tanya Akui Palestina, Ini Jawaban Trump

vina

Israel Peringatkan Hizbullah: Siap Timbulkan Kerusakan Besar

vina

Kominfo Harap 18 dari 282 Tenant Terdampak Ransomware Pulih Akhir Juni

vina
Memuat....