29.1 C
Jakarta
11 Januari 2025
Senja News
InternasionalOlahraga

Titisan Marquez tapi Bukan Bajingan, Cerita Acosta Memilih Jatuh Sendiri daripada Menjadi Petaka bagi Pembalap Lain

Senja News – Pembalap rookie Red Bull GasGas Tech3, Pedro , masih bersyukur meski mengalami insiden pada balapan seri kelima 2024.

Balapan di kandang tidak berjalan lancar bagi tim Tech3 saat pembalap mereka jatuh pada lap ketiga dari lomba MotoGP Prancis di Sirkuit Le Mans, Sarthe, Prancis, pada Minggu (12/5/2024)

Acosta sempat memberikan harapan saat berhasil mencapai posisi lima besar saat balapan MotoGP Prancis baru dimulai dua putaran.

Pembalap berusia 19 tahun tersebut berusaha untuk menyalip dua pembalap sekaligus, yakni Fabio Di Giannantonio ( Enduro VR46) dan Aleix Espargaro (Aprilia Racing).

Dengan mencatat waktu lap tercepat 1 menit 31,877 detik pada lap kedua, Acosta semakin percaya diri.

Namun, menjanjikan Acosta harus berakhir lebih cepat karena jatuh di Tikungan 6.

Insiden itu dimulai ketika Acosta berusaha melaju lebih cepat dari Diggia dan Espargaro saat memasuki tikungan kanan.

“Saya mendekati Garage Vert (Tikungan 6) dengan sangat baik dan saat mengerem saya menyadari saya lebih cepat daripada yang lain,” ujar Acosta seperti dilansir dari Speedweek.

“Saya pikir pembalap di depan saya mengerem lebih awal. Saya kemudian menyadari bahwa ruangnya tidak cukup.”

“Karena saya tidak ingin mengganggu balapan orang lain di sekitar saya, saya mengerem terlalu keras pada roda depan dengan celah sempit di belakang Aleix.”

“Jaraknya sangat dekat, mungkin hanya sejengkal, untungnya saya jatuh sendirian.”

“Ini adalah bagian dari permainan kami, yang sering mencapai batas, dan inilah tempat saya kalah,” tambahnya.

Sikap sopan Acosta menonjolkan perbedaannya dengan Marc , yang sering dibandingkan dengannya.

Acosta sebagai juara dunia dalam debutnya di Moto3 dan memenangkan dua gelar juara dalam tiga musim membuatnya disebut sebagai titisan Marquez.

Namun, insiden di GP Prancis menunjukkan bahwa Acosta lebih rendah hati dalam menghadapi situasi yang rumit dibandingkan Marquez yang dikenal tanpa kompromi.

Sementara Marquez menyatakan, “Saya seorang bajingan” dalam dokumenter “: All “.

Meskipun gagal finis di GP Prancis, Acosta masih menanti kemenangan pertamanya di kelas utama.

Acosta sudah dua kali finis di tiga besar dalam balapan grand prix. Dia bahkan memenangkan podiumnya yang pertama di seri kedua di Portugal, mengalahkan Marquez dan Bagnaia ( ).

Meskipun akhir pekannya tidak berakhir seperti yang diharapkan, Acosta tetap melihat sisi positif dari perjalanannya ke Le Mans.

“Faktanya, hari ini khususnya, potensinya lebih baik dari sebelumnya,” katanya.

“Startnya bagus dan saya merasa nyaman sejak awal. Motornya mengalami peningkatan besar dari kemarin hingga hari ini.”

“Tim saya bekerja keras semalaman dan memberi saya baru yang sangat bagus hari ini.”

“Dalam sesi pemanasan saya sangat bersemangat dan yakin bisa melakukan sesuatu yang hebat hari ini. Ini adalah KTM RC16 terbaik yang pernah saya kendarai.”

Meskipun mengalami masalah dengan bagian depan motor sebelumnya, Acosta berharap untuk melanjutkan momentum positifnya di Catalunya pada seri berikutnya.

Baca juga

Rekomendasi

Fans Sepakbola China Menyerah Duluan di Kualifikasi Piala Dunia 2026?

vina

Copa America 2024: Uruguay Lawan Bolivia 5-0

vina

Piala AFF U-16: Indonesia Sempurna ke Semifinal Usai Libas Laos 6-1!

vina

Israel Peringatkan Hizbullah: Siap Timbulkan Kerusakan Besar

vina

US Open 2024 – Praveen/Serena Siap Memasuki Tahap Akhir Persiapan

vina

Yamaha dan Honda Akan Tetap Bertahan di MotoGP Meski Tantangan Berat

vina
Memuat....