Senja News – Dalam wawancara dengan The Hollywood Reporter (THR), bintang Kingdom of the Planet of the Apes, Freya Allan, membagikan kisah di balik film terbarunya tersebut. Ia mengungkapkan bahwa seharusnya film tersebut memiliki ending yang lebih kelam daripada yang ditampilkan kepada para penonton.
Spoiler alert! Jangan lanjutkan membaca jika kamu belum menonton film ini!
Dalam pertarungan epik dalam film tersebut, Mae (diperankan oleh Freya Allan) membuat keputusan tragis dengan membanjiri dan menghancurkan teknologi peradaban manusia agar tidak jatuh ke tangan Proximus (diperankan oleh Kevin Durand) dan membunuh ratusan tentara kera.
“Ia tidak menginginkannya, tapi itulah yang terjadi, atau Proximus akan menguasai semua senjata tersebut dan manusia akan hancur. Dia telah melalui banyak hal dan kehilangan orang-orang yang dicintainya, yang membuat tindakannya benar,” ujarnya.
“Jadi, di saat akhir, ia tidak bisa menghindarinya karena Noa (kera) hadir. Pada saat itu, saya tahu Mae berharap semuanya akan baik-baik saja. Tapi apa lagi yang bisa ia lakukan? Itu tidak mudah,” tambahnya.
Kemudian, Mae pergi ke kampung Eagle Clan di mana Noa berada, di mana ia menyadari bahwa temannya masih hidup.
Pada momen yang mendebarkan itu, kita melihat Mae memegang senjata api karena khawatir Noa akan membalas dendam atas kematian teman-temannya karena banjir.
“Pada adegan itu, Mae hampir membunuh Noa karena takut. Kecerdasannya membuatnya takut, dan meskipun dia tidak ingin melakukannya, dia merasa perlu. Anda mungkin berpikir, ‘Apakah dia akan menembaknya?’ Mae hampir menarik pelatuknya, tapi Noa berbalik. Dia hanya menangis saat dia hampir melakukannya, tapi dia tidak. Ketika dia menyebut nama Raka, dia menghentikan dirinya,” ungkapnya.
Kisah ini mungkin akan berlanjut di film-film berikutnya dalam waralaba ini. Mungkin akan ada konflik antara Mae dan Noa dalam film-film mendatang.