Senja News – Sebuah momen haru menyentuh hati terjadi di tengah guncangan gempa bumi yang melanda Hualien, Taiwan.
Seorang pengasuh asal Indonesia bernama Maya menunjukkan tindakan luar biasa dalam situasi darurat tersebut.
Maya, yang merawat seorang nenek di New Taipei City, tidak memikirkan keselamatannya sendiri saat gempa terjadi, tetapi segera bergerak untuk melindungi nenek yang cacat.
Maya mengungkapkan momen dramatis itu.
“Aku buru-buru memeluk nenek dan pergi,” ujarnya. Dilansir dari Daai Mobile, tindakannya ini bukanlah hanya reaksi insting, melainkan kepedulian yang mendalam terhadap keselamatan orang yang diasuhnya.
Majikan Maya, Wang Jianrong, dengan tulus mengungkapkan kesentuhan hatinya.
“Begitu saya membuka pintu, saya tahu bahwa Maya sudah memeluk ibu saya. Bahkan, saya sangat tersentuh ketika melihat adegan ini, karena dia menganggap ibu saya sebagai keluarganya sendiri,” ujarnya.
Ibu Wang, yang merasakan ketulusan perawatnya, berkata, “Ya, saya sangat tersentuh.”
Hal ini mencerminkan hubungan yang erat antara Maya dan keluarga yang diasuhnya, meskipun Maya hanya tinggal di Taiwan selama lima bulan.
Maya sendiri mengungkapkan alasannya yang sederhana namun mendalam.
“Karena saya menyayangi nenek dan dia sangat baik kepada saya,” ujarnya.
Keberanian Maya dan kasih sayangnya terhadap orang yang diasuh tidak hanya menyentuh hati keluarga Wang, tetapi juga mengilhami banyak orang.
“Tidak peduli apa kewarganegaraannya, selama dia memiliki hati yang penuh kasih dan baik hati, apapun yang dia lakukan akan menggerakkan orang dan menular,” ujar Wang.
Kejadian ini menjadi bukti nyata bahwa dalam situasi darurat seperti gempa bumi, kepedulian dan ketulusan seseorang dapat menginspirasi dan mengharukan banyak orang.
Maya, dengan tindakan heroiknya, telah menunjukkan bahwa cinta dan kepedulian tidak mengenal batas negara.