28.8 C
Jakarta
29 Desember 2024
Senja News
Nasional

Mengapa Takjil Menjadi Incaran bagi Semua Umat?

Senja News – Momen : ‘‘ Menjadi Sorotan Hangat di

Ramadhan tidak hanya dinikmati oleh umat , tetapi juga oleh seluruh umat beragama.

Tahun ini, topik ‘war ‘ menjadi pembicaraan hangat yang sering diperbincangkan di media sosial.

Fenomena ‘war takjil’ muncul karena banyak orang dari lain tertarik dan ikut di bulan Ramadhan.

Momen ini dinilai sebagai bentuk antar umat beragama.

Pricila (21), seorang mahasiswi beragama Katolik, mengaku suka dengan menu takjil yang tersedia selama Ramadhan.

Menurutnya, menu takjil biasanya hanya tersedia di bulan Ramadhan.

“Ngerasa makanannya enak. Biasanya, kan, kalau jualan takjil itu di hari biasa tidak ada,

tapi karena Ramadhan jadi jualan,” ungkap Pricilla pada CNNIndonesia.com, Kamis (21/3)

Beragam menu takjil dijual di bulan Ramadhan, mulai dari segar hingga gorengan yang menggugah selera. Semuanya juga menarik perhatian.

“Kalau aku suka beli es , jeli-jelian, es podeng, dan kolak,” ungkap Angela (21) yang beragama Katolik.

Sementara itu, Rachel (21) juga pernah ikut berburu takjil. Namun, kegiatan itu tidak dilakukannya setiap hari seperti umat yang berpuasa.

“Ikut beli takjil kalau lapar dan kalau lagi banyak teman, jadi ikut beli aja,” ujarnya.

Rachel bahkan sering ‘gerak cepat’ untuk membeli takjil.

Sejak siang pukul 14.00-15.00 WIB, ia bahkan sudah mulai berburu jajanan untuk .

Bukan tanpa alasan, berburu jajanan takjil di siang hari dilakukan untuk memberikan ruang bagi umat Muslim yang akan berburu takjil di sore hari.

“Jadi kita mulai duluan biar tidak terlalu ramai. Soalnya kalau sudah ramai,

jadi ngerasa terganggu, kan, bukan kita yang berpuasa,” ujar Rachel.

Ada juga William (21) yang sering membeli jajanan takjil saat bulan Ramadhan.

Banyak penjual dadakan yang muncul menjual jajanan dengan harga .

“Iya, beli takjil karena memang banyak menarik dan harganya ramah di kantong, jadi ada keinginan untuk beli,” ungkapnya.

William berpendapat, tidak semua umat non-Muslim berburu takjil untuk diri sendiri.

Mungkin takjil itu dibeli untuk diberikan kepada orang lain yang berpuasa.

“Yang borong takjil itu [non-Muslim], mungkin mereka beli banyak untuk dibagikan kepada orang yang berpuasa,

misalnya rekan kantor atau orang yang bekerja di rumahnya,” ujar William.

Menurutnya, fenomena ‘war takjil’ seharusnya menguntungkan bagi semua pihak.

“Jadi, karena tujuannya [penjual takjil] untuk mencari uang, jadi tidak ada salahnya [dibeli oleh siapa pun],” ujar William.

Dengan demikian, fenomena ‘war takjil’ ini menjadi berkah bagi semua orang.

Para penjual pasti akan menguntungkan dengan dagangannya yang habis, tidak peduli agama apa pun yang membelinya.

Baca juga

Rekomendasi

Saksi Ungkap Pemotor Tewas di Jakbar: Kepala Tertusuk Besi Separator

vina

Sudah Lansia, Jaksa Ringankan Tuntutan SYL

vina

Piala AFF U-16: Indonesia Sempurna ke Semifinal Usai Libas Laos 6-1!

vina

Pria Subang Ditangkap dengan 9 Paket Sabu

vina

Benarkah Anji dan Wina Natalia Bakal Rujuk?

vina

Harga Pertalite Asli Bukan Lagi Rp10.000/Liter

vina
Memuat....