Senja News -Menanggapi penolakan sejumlah ormas keagamaan terhadap kebijakan pengelolaan tambang oleh pemerintah, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia akhirnya memberikan respons. Ia menghargai keputusan yang diambil, namun pihaknya akan mengambil langkah selanjutnya sebagai tindak lanjut.
Hal serupa disampaikan oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif. Menurutnya, langkah ini diambil agar ormas keagamaan memiliki sumber dana untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan keagamaan.
“Ini adalah upaya pemerintah untuk memberikan kesempatan kepada organisasi-organisasi keagamaan yang selama ini nonprofit. Jadi, ada sumber untuk mendukung kegiatan-kegiatan keagamaan seperti ibadah, sarana ibadah, pendidikan, dan kesehatan,” ujar Arifin, seperti dilansir dari detikFinance (7/6).
Diketahui, enam ormas keagamaan yang akan diberi wewenang mengelola kawasan tambang di Indonesia antara lain Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Kristen (Persatuan Gereja Indonesia), Katolik (Kantor Waligereja Indonesia), Hindu, dan Buddha. Lahan-lahan yang rencananya akan diberikan termasuk eks Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu bara (PKP2B) generasi I, seperti PT Kaltim Prima Coal (KPC), PT Arutmin Indonesia, PT Kendilo Coal Indonesia, PT Adaro Energy Tbk, PT Multi Harapan Utama (MAU), dan PT Kideco Jaya Agung.
Arifin menyebutkan bahwa wilayah-wilayah ‘tak bertuan’ ini nantinya akan dikembalikan ke negara untuk dilelang jika penolakan terus berlanjut. Sementara itu, PBNU telah menyiapkan PT dan mengajukan izin pengelolaan tambang. Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan penanggung jawab proyek ini adalah Bendahara Umum PBNU, Gudfan Arif Ghofur.
Bagaimana peta jalan pengelolaan tambang oleh ormas ini? Kapan kebijakan ini bisa diimplementasikan? Saksikan ulasan lengkapnya bersama Redaktur detikFinance dalam Editorial Review.
Dalam detikSore edisi 10 Juni 2024, sejumlah isu lain yang menjadi sorotan masyarakat juga akan dibahas. Dari Yogyakarta, Indonesia Detik Ini akan mengulas perkara sampah yang sudah lama menghantui warga. Ikuti laporan langsung Redaktur detikJateng untuk perkembangannya.
Sementara itu, Sunsetalk akan mengajak Anda melihat kembali gaya hidup yang tengah digandrungi masyarakat urban. Dengan menghadirkan Lyfe With Less, detikSore akan mengulas lebih dalam tentang hidup minimalis.
Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara live pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.