Senja News – Presiden Iran, Ebrahim Raisi, dipastikan meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter pada Minggu sore. Selain Raisi, Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian dan sejumlah delegasi lainnya yang berada dalam helikopter juga turut menjadi korban.
Menurut laporan dari media yang dikelola IRGC, di dalam helikopter tersebut terdapat tiga awak, gubernur Provinsi Azerbaijan Timur, seorang imam, kepala keamanan Raisi, dan seorang pengawal.
Detil Kecelakaan
Helikopter yang ditumpangi Raisi jatuh di wilayah pegunungan di perbatasan Iran dan Azerbaijan, sekitar 100 kilometer dari kota Tabriz, dekat desa Tavil. Kecelakaan ini terjadi dalam kondisi cuaca yang buruk, dengan awan rendah dan suhu yang lebih dingin dari rata-rata, sekitar 9,2 derajat Celsius.
Pertemuan Darurat Pemerintah Iran
Pemerintah Iran mengadakan pertemuan mendesak pada hari Senin untuk membahas situasi setelah kematian Raisi dan stafnya. Kantor berita IRNA melaporkan bahwa dalam pertemuan tersebut, kursi yang biasa diduduki Raisi dibiarkan kosong dan diberi selempang hitam sebagai tanda penghormatan. Rincian lebih lanjut mengenai prosesi berkabung akan diumumkan kemudian oleh kantor berita FARS.
Wakil Presiden Mengambil Alih Kekuasaan
Wakil Presiden Mohammad Mokhber akan mengambil alih kekuasaan setelah kematian Raisi, sesuai dengan Konstitusi Iran. Ini diumumkan mengutip sumber dari AFP. Mokhber diharapkan dapat mengarahkan negara selama masa transisi ini dan mempersiapkan pemilihan presiden baru.
Pemindahan Jenazah dan Akhir Operasi Penyelamatan
Jenazah korban kecelakaan, termasuk Presiden Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian, akan dipindahkan ke kota Tabriz. Kepala Bulan Sabit Merah Iran mengonfirmasi bahwa upaya pencarian dan penyelamatan telah berakhir.
Fakta Baru Penyebab Kecelakaan
Video yang dirilis oleh Kantor Berita Mehr melalui Telegram menunjukkan tim penyelamat tiba di lokasi jatuhnya helikopter pada 19 Mei. Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan rendah dan suhu yang lebih dingin dari rata-rata di wilayah barat laut Iran, disebut-sebut sebagai faktor penyebab kecelakaan tersebut. Data cuaca menunjukkan bahwa Tabriz, kota besar terdekat dengan lokasi kecelakaan, mencatat suhu di bawah rata-rata saat kejadian.
Dengan demikian, kecelakaan ini menjadi salah satu tragedi besar bagi Iran, menewaskan presiden dan beberapa pejabat tinggi lainnya. Pemerintah Iran kini berfokus pada proses transisi kekuasaan dan persiapan untuk pemilihan presiden baru dalam waktu dekat.