Senja News – Polisi Prancis yang berupaya memulihkan ketertiban di pulau Kaledonia Baru setelah beberapa hari kerusuhan mematikan telah membersihkan puluhan barikade yang menghalangi jalan utama yang menghubungkan bandara dengan ibu kota, Noumea.
“Sekitar 60 barikade yang dipasang pengunjuk rasa di sepanjang jalan sepanjang 60 km telah dibongkar, tetapi jalan tersebut belum dibuka karena puing-puing perlu dibersihkan, yang akan memakan waktu beberapa hari,” kata komisaris tinggi wilayah tersebut, Louis Le Franc, dikutip dari Reuters.
Bandara Tontouta ditutup akibat kerusuhan di wilayah Pasifik Selatan yang dikuasai Prancis. Protes meletus pekan lalu, dipicu oleh kemarahan masyarakat adat Kanak terhadap amandemen konstitusi yang akan mengubah siapa yang diizinkan berpartisipasi dalam pemilu.
Para pemimpin lokal khawatir perubahan tersebut akan melemahkan suara Kanak. Enam orang telah tewas, dan kerusuhan itu menyebabkan pembakaran tempat usaha, kendaraan, penjarahan toko, dan barikade jalan, serta memutus akses obat-obatan dan makanan. Tiga dari mereka yang tewas adalah penduduk asli Kanak, dan dua lainnya adalah petugas polisi.
Orang keenam tewas, dan dua lainnya luka parah pada hari Sabtu dalam baku tembak antara dua kelompok di penghalang jalan di Kaala-Gomen, menurut polisi Prancis tanpa mengidentifikasi kelompok tersebut.
“Lebih dari 600 polisi dikerahkan untuk membersihkan barikade di jalan bandara, termasuk sekitar 100 polisi dari unit khusus bersenjata lengkap,” kata Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin melalui X pada Sabtu malam.
