Senja News – Pemakaman Mooryati Soedibyo diselenggarakan secara militer pada Rabu (24/4/2024) siang di Tapos, Jawa Barat.
Jenazah Mooryati dimakamkan berdampingan dengan suaminya, Soedibyo Purbo Hadiningrat, yang meninggal pada tahun 1998.
Jenazah Mooryati Soedibyo sebelumnya dilepas secara militer dari rumah duka di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Anak sulungnya, Djoko Ramiadji, menyerahkan jenazah pendiri Mustika Ratu itu kepada pihak pemerintah.
Wiranto, Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), menerima jenazah Mooryati Soedibyo dalam momen pelepasan militer ini.
Jenazah pendiri Mustika Ratu itu kemudian diberangkatkan ke Taman Pembibitan Obat Tradisional Mustika Ratu di Tapos Desa Citapen, Ciawi, Jawa Barat. Prosesi pemakaman secara militer dilaksanakan di Tapos.
Saat jenazah Mooryati Soedibyo diturunkan ke liang lahat, sejumlah tentara nasional Indonesia membentangkan bendera merah putih di atasnya.
Upacara pemakaman mantan Wakil Ketua MPR RI itu diiringi dengan suara dentuman senapan.
Lokasi pemakaman Mooryati Soedibyo tampak dipenuhi oleh karangan bunga. Pusara pendiri Yayasan Puteri Indonesia itu berada di dalam pendopo kayu khas Jawa.
Sebelum meninggal dunia, Mooryati sempat menerima penghargaan Lifetime Achievement Award dari Ibu Negara Thailand, Pakpilai Thaivisin, pada Maret 2024.
Menurut anak sulungnya, Djoko Ramiadji, saat menerima penghargaan dari Thailand, ibunya sedang terbaring sakit.
“Walaupun sedang terbaring sakit, matanya berbinar-binar,” kenangnya.
Putri Kus Wisnu Wardhani menambahkan bahwa ibunya beristirahat dengan tenang. Mooryati meninggal dunia pada Rabu (24/4/2024) pukul 01.00 WIB.
“Tidak ada pesan-pesan terakhir yang beliau sampaikan. Ibu beristirahat dengan tenang. Anak-anak hingga cucu sudah merelakan,” kata Putri yang menjabat sebagai Direktur Utama Mustika Ratu dan menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).