Senja News – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda telah memasang 50 unit road barrier di pertigaan Jl KH Samanhudi, Jl Gatot Subroto, dan Jl S Parman untuk mengurangi kemacetan yang sering terjadi di kawasan tersebut.
Berdasarkan pengamatan Busam.ID di lapangan, banyak pengendara yang melanggar aturan dengan beberapa mobil truk bahkan melakukan putar balik di dekat road barrier, yang menyebabkan kemacetan baru terjadi.
Salah satu warga bernama Rizky mengungkapkan bahwa meskipun road barrier telah dipasang, masih banyak masyarakat yang tidak mematuhinya.
“Menurut saya, seharusnya hanya ada satu jalur di daerah ini, terutama karena ada pom bensin dan swalayan. Ketika melihat orang-orang putar balik di sini, situasi justru semakin macet. Semoga ini bisa diperhatikan ke depannya,” ujarnya.
Kepala Dishub Samarinda, Hotmarulitua Manalu, menanggapi masalah ini dengan menyatakan bahwa pemasangan road barrier dilakukan sebagai ujicoba untuk mengatasi dan mengurai kemacetan serta melakukan rekayasa lalu lintas.
“Setiap kali ada perubahan peraturan pasti akan ada pro dan kontra. Namun, jika kemacetan masih terjadi, kami akan melakukan evaluasi. Kami juga sedang mempertimbangkan untuk memperpanjang barrier hingga ke jalan Camar agar tidak ada lagi putar balik masyarakat yang menyebabkan kemacetan di sana,” katanya.
Manalu juga mengimbau agar masyarakat tetap patuh terhadap aturan lalu lintas ke depannya, untuk kebaikan bersama dan menghindari kemacetan. Jika diperlukan, pihaknya siap menambah jumlah barrier tersebut.
“Masyarakat memiliki kebiasaan tertentu, dan kami berusaha menghilangkan kebiasaan tersebut dengan pemasangan barrier ini agar tidak terjadi kemacetan di masa depan.
Jika masih ada pelanggaran setelah penambahan barrier, kami akan mengusulkan untuk membangun median jalan di kawasan ini.
Kami mengajak semua untuk mengikuti perubahan rekayasa lalu lintas ini dengan tertib, dan dengan demikian, insya Allah, kita dapat menghindari kemacetan untuk kebaikan kita bersama,” tutupnya.