Atlet berposisi striker ini mengisahkan, sebelum laga melawan Singapura sempat sakit. Ia diserang batuk, sehingga khawatir tak bisa bermain.
Selain itu Claudia datang ke pemusatan latihan dalam kondisi kurang prima. Dalam dua hari latihan awal, ia hanya adaptasi karena kurang enak badan.
Namun, kendala ini bisa diatasi berkat istirahat yang cukup. Sudah begitu seluruh elemen tim membantu Claudia agar bisa cepat pulih seperti sedia kala.
“Jadi, saya masih sedikit batuk, tapi sudah mendingan. Sempat dikasih obat biar pulih. Kami bermain baik berkat dukungan fans, keluarga, dan pelatih,” katanya. Saat pertandingan, meski merupakan pemain termuda, Claudia tak canggung. Pasalnya para pemain senior sangat mendukung untuk mengeluarkan kemampuan terbaik.
Bahkan ada satu momen yang membuat mentalitasnya terangkat. Pada menit ke-85 ada pelanggaran yang membuat wasit menghukum Singapura dengan penalti.
Tak dinyana Claudia diminta rekan-rekannya mengambil tendangan 12 pas tersebut. Sebagai pemain muda, Claudia merasa rekan yang lebih senior, lebih pantas jadi algojo.
“Saya yang dapat penalti. Saya sempat mau kasih ke Shafira [Ika], tapi Shafira dan Zahra [Muzdalifah] suruh saya ambil agar mental lebih siap,” ujarnya mengisahkan.
Selain dua gol Claudia, gol Timnas Putri Indonesia lainnya dilesakkan Marsela Yuliana Awi pada menit ke-11 dan 66, serta Reva Octaviani saat injury time (90+5).
Setelah pertandingan melawan Singapura, Timnas Putri Indonesia akan berlatih tanding melawan Bahrain di Manama pada Sabtu (8/6) dan Selasa (11/6).