Rumah Pedangdut Via Vallen di Sidoarjo Didatangi Belasan Orang

Senja News di Desa Kalitengah, Kecamatan Tanggulangin, , Timur, Didatangi Belasan Orang yang Mengatasnamakan Diri Aliansi Arek Sidoarjo (AAS) pada Senin (22/4)

Sebabnya: Via dengan inisial RF diduga membawa kabur Vario milik Anggota AAS yang bernama Adyt.

Awalnya, Adyt menggadaikan motor tersebut kepada RF sebesar Rp 3 juta. Motor tahun 2021 tersebut dibeli Adyt seharga Rp 15 juta.

“Tidak ada perjanjian tertulis dalam urusan gadai, hanya kesepakatan lisan dengan batas waktu 2 bulan,” ujar penasihat AAS, Bramada Pratama Putra, pada Selasa (23/4). Bramada menambahkan.

“Belum genap 2 bulan, hanya 15 hari, Adyt ingin menebus motor. Namun, adiknya menyatakan motor tersebut sudah ‘dilempar lagi’ atau tidak diketahui keberadaannya.”

“Adyt berusaha mencari RF namun nomor teleponnya diblokir. RF juga tidak diketahui keberadaannya,” tambah Bramada.

Atas dasar ini, penggerudukan Via Vallen terjadi, yang merupakan yang ketiga kalinya pada Senin (22/4).

“Namun, tanggapan pihak seolah-olah mengulur waktu,” ujar Bramada. AAS memberikan waktu 3 x 24 jam kepada RF dan keluarganya.

“Kami meminta penggantian motor atau kompensasi, yang penting ada tanggung jawab dari keluarga. Kami akan menunggu itikad baik hingga hari Kamis (25/4). Jika tidak ada, kami akan melanjutkan laporan Pasal 372 KUHP tentang tindak penggelapan,” kata Bramada.

Kata

Kapolsek Tanggulangin, Kompol Atmagiri, menyebut akan memediasi kedua belah pihak pada Kamis (25/4).

“Pemilik motor sudah setuju, tinggal adik Via Vallen ini pada Kamis besok bersedia hadir atau tidak, kami akan menunggu,” kata Atmagiri.

Menurut Atmagiri, penggerudukan rumah tidak bisa dibenarkan dan bisa menimbulkan masalah baru. Atmagiri juga mengimbau agar tidak lagi melakukan penggerudukan rumah.

“Kami sudah mencoba memberikan persuasi, petugas kami sudah mengunjungi rumahnya. Seharusnya hal ini dikomunikasikan dengan kami dan kami akan berkoordinasi dengan keluarganya. Tiba-tiba rumah orang digeruduk akan mengejutkan,” kata Atmagiri.

Atmagiri menambahkan, “Ada jalur mediasi yang harus dilalui, ada koordinasi dengan kami, tidak boleh sembarangan menyelesaikan masalah dengan cara menggeruduk seperti itu.”

Baca juga

Related posts

Saksi Ungkap Pemotor Tewas di Jakbar: Kepala Tertusuk Besi Separator

Sudah Lansia, Jaksa Ringankan Tuntutan SYL

Respons Bijak Suami Kiki Amalia Soal Tambah Momongan