Senja News – Ukar Karmana (56), warga Dusun Karanganyar, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Rajadesa, Ciamis, Jawa Barat, ditemukan tewas dalam kecelakaan maut di Tol Jakarta-Cikampek Km 58, Senin (8/4/2024).
Ukar adalah sopir travel Gran Max yang terlibat kecelakaan bersama bus dan mobil Terios yang menewaskan 12 penumpang travel.
Selain Ukar, dua anaknya yakni Zihan Windiansyah (26) dan Sendi Handian (19), serta kerabatnya yakni Rizky Prstya juga dinyatakan tewas.
Zihan dan Rizky diketahui bekerja di sebuah klinik di Jakarta dan saat kejadian, mereka dalam perjalanan ke Ciamis untuk mudik lebaran.
Sendi yang masih duduk di bangku SMK menemani sang ayah dan bertugas sebagai navigator menggunakan Google Maps.
Ukar dibantu Sendi karena pria 56 tahun itu tidak bisa mengoperasikan ponsel pintar untuk mengetahui lokasi penjemputan calon penumpang yang akan mudik. Kepala Desa Tanjungjaya, Fik Hidayat mengatakan Ukar sudah cukup lama bekerja sebagai sopir travel.
Di hari biasa, Ukar mengangkut penumpang dari Jakarta pada hari Rabu dan Sabtu ditemani kedua anaknya, Sandi dan Sendi secara bergantian.
Namun jelang lebaran, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap bahwa sopir Gran Max tersebut bekerja melebihi waktu yang seharusnya.
Dari hasil pemeriksaan, pengemudi mobil travel tersebut bolak-balik Jakarta-Ciamis selama empat hari berturut-turut, sehingga diperkirakan sang sopir kekurangan waktu istirahat.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menyebut sopir travel tersebut berangkat dari Ciamis ke Jakarta pada Jumat (5/4/2024) pukul 19.30 WIB. Keesokan harinya, Sabtu (6/4/2024) siang, mobil tersebut berangkat ke Jakarta menuju Ciamis untuk mengantar sekaligus menjemput penumpang.
Pada Minggu (7/4/2024) pagi, sopir yang sama berangkat dari Ciamis menuju Jakarta untuk mengantar penumpang. Setelah beristirahat sebentar, pada Minggu sore, sopir kembali mengantarkan penumpang dari Jakarta ke Ciamis.
Di hari yang sama tepatnya Minggu malam, sopir kembali ke Jakarta dan tiba pada pukul 00.00 WIB. Dua jam kemudian, pada Senin (8/4/2024) pukul 02.00 WIB, sopir travel menjemput penumpang ke Depok.
Lalu pada pukul 03.30 WIB, sopir menjemput penumpang di Cilebut dan pada pukul 05.30 WIB, sopir menjemput penumpang di Bekasi. Terakhir pada pukul 06.00 WIB, mobil bersama 11 penumpangnya menuju Ciamis.
Namun belum sampai ke tujuan, travel tersebut mengalami kecelakaan dengan bus Primajasa di KM 58+600 arah Jakarta ruas tol Jakarta-Cikampek pukul 07.04 WIB.
Selain itu, Soerjanto menyebut bahwa dari sisi jumlah muatan penumpang, kendaraan tersebut sudah melebihi kapasitas yang seharusnya.
Sementara itu, keluarga korban kecelakaan di Kilometer 58 Jalan Tol Jakarta-Cikampek akan mendapatkan pendampingan psikologis.
Kepala Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto, mengatakan hal ini bertujuan untuk memulihkan rasa kesedihan dan trauma akibat kehilangan orang terkasih yang menjadi korban peristiwa tersebut.
Instansi yang saat ini sudah menerjunkan tim psikologi untuk keluarga korban adalah Polda Jawa Barat, Perhimpunan Ahli Psikologi Indonesia, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang, dan RS Polri.
Sejauh ini, satu jenazah korban kecelakaan di Kilometer 58 Jalan Tol Jakarta-Cikampek berhasil teridentifikasi, yang beralamat di Kudus, Jawa