Awas Rusia-Ukraina Menggila! Putin Siap Perang Nuklir-Minyak Dibom

Senja News antara dan Ukraina masih terus berkecamuk, dengan kedua belah pihak terus melakukan serangan balasan, dengan perkembangan terbaru yang melihat Rusia berhasil merebut kota Avdiivka dari pasukan Ukraina. CNBC International merangkum perkembangan terbaru pada Kamis (14/3/2024):

Rusia
Zakharova, juru bicara Kementerian Rusia, mengungkapkan pada hari Rabu bahwa Serikat () berencana untuk melancarkan terhadap sistem pemungutan suara elektronik Rusia selama pemilihan presiden pada 15-17 Maret. Perlu dicatat bahwa Presiden Rusia Vladimir akan bersaing kembali dalam pemilu tersebut.
Zakharova juga menuduh Washington telah memerintahkan organisasi non- AS untuk mengganggu pemilu dengan cara mengurangi partisipasi pemilih. Tuduhan tersebut mencerminkan klaim serupa yang dibuat oleh badan intelijen luar negeri Rusia minggu ini.

Hubungan AS-Rusia tengah tegang karena AS telah mengutuk keras serangan Rusia ke Ukraina dan memberlakukan ribuan sanksi ekonomi serta memberikan dukungan persenjataan kepada Kyiv.

Putin Siap Perang Nuklir
Presiden Rusia Vladimir Putin secara resmi mengancam dengan perang nuklir terhadap Barat pada hari Rabu. Putin menegaskan bahwa Rusia secara teknis siap menghadapi mematikan tersebut jika AS mengerahkan pasukan ke Ukraina.
Pernyataan tersebut diungkapkan Putin dalam wawancara besar kepada pers lokal, yang kemungkinan akan memberinya enam tahun lagi kekuasaan, menjelang pemilu Rusia tanggal 15-17 Maret.

“Secara teknis militer, kami tentu saja siap,” kata Putin saat dimintai tanggapan apakah Rusia benar-benar siap menghadapi perang nuklir, seperti yang dilaporkan Reuters.

Putin mengatakan bahwa AS paham bahwa jika mereka mengerahkan pasukan ke wilayah Rusia atau Ukraina, Moskow akan menganggapnya sebagai intervensi. Sebelumnya, Rusia telah mencaplok empat wilayah di Ukraina dan menyatakan wilayah tersebut sebagai bagian dari Rusia.

“Di AS, ada banyak ahli di bidang hubungan Rusia-Amerika dan pengendalian strategis,” ujarnya.

“Karena itu, saya rasa tidak ada keinginan untuk terburu-buru (konfrontasi nuklir) di sini, tetapi kami siap untuk itu,” tegasnya.

Namun, ia menambahkan bahwa kemungkinan perang nuklir bukanlah prospek dalam jangka pendek, dan “orang-orang yang berkepala dingin” mungkin akan mengambil langkah-langkah untuk mencegah hal tersebut.

Rusia Kuasai Lagi Wilayah Ukraina
Angkatan bersenjata Rusia telah mengklaim merebut desa Nevelske di wilayah Donetsk, Ukraina timur. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam pernyataan bahwa pasukan mereka sekarang menguasai posisi yang lebih menguntungkan setelah merebut desa tersebut.
Ini merupakan bagian dari serangkaian kemenangan militer baru-baru ini setelah Rusia merebut kota industri Avdiivka bulan lalu. Rusia juga mengklaim telah mengalahkan pasukan Ukraina di wilayah Novomykhailivka di Donetsk dan Bilohorivka di Luhansk, dengan Ukraina kehilangan hingga 350 tentara serta peralatan militer dalam satu hari.

Ukraina Bom Rusia
Ukraina dilaporkan melakukan serangan terhadap kilang minyak Rusia dengan pesawat tanpa awak pada Selasa dan Rabu. Akibatnya, beberapa fasilitas kilang minyak tersebut menjadi tidak beroperasi.
Dua unit penyulingan minyak utama ditutup di kilang minyak Ryazan milik Rosneft setelah yang disebabkan oleh serangan pesawat tak berawak. Produksi juga dihentikan di kilang NORSI Lukoil di wilayah Nizhny Novgorod setelah serangan menyebabkan kebakaran.

Dinas keamanan Ukraina mengklaim bertanggung jawab atas serangan drone tersebut, sebagai bagian dari operasi khusus terhadap fasilitas minyak Rusia.

Kemungkinan Damai Rusia-Ukraina?
Putin juga berbicara tentang kemungkinan perdamaian antara Rusia dan Ukraina pada hari Rabu. Ia menyatakan kesiapan Rusia untuk bernegosiasi, tetapi hanya berdasarkan pada kenyataan di lapangan setelah terjadinya perang.
Beberapa analis mengatakan bahwa Rusia dan Ukraina masih jauh dari perundingan perdamaian, meskipun Rusia tampaknya menunjukkan kesediaan untuk berunding, terutama ketika Ukraina menghadapi kesulitan dalam pertempuran.

“Sekarang, bernegosiasi hanya karena mereka kehabisan amunisi adalah hal yang konyol bagi kami,” kata Putin.

“Meskipun begitu, kami siap untuk pembicaraan serius, dan kami ingin menyelesaikan semua konflik, terutama konflik ini, dengan cara damai,” tambahnya.

Baca juga

Related posts

Saksi Ungkap Pemotor Tewas di Jakbar: Kepala Tertusuk Besi Separator

Fans Sepakbola China Menyerah Duluan di Kualifikasi Piala Dunia 2026?

Respons Bijak Suami Kiki Amalia Soal Tambah Momongan