29.2 C
Jakarta
13 September 2024
Senja News
BisnisNews

IHSG Berpotensi Menguat pada Kamis (13/6), FOMC dan Inflasi AS Jadi Penentu

Senja News – Indeks () kembali turun tipis sebesar 0,08% atau 5,594 poin ke angka 6.850,10 pada penutupan perdagangan Rabu (12/6). IHSG diprediksi menguat dengan support resistance di kisaran 6.822 – 6.866 pada perdagangan Kamis (13/6).

 

Secara teknikal, Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, melihat sinyal awal rebound dengan terbentuknya pola spinning bottom, sementara Stochastic Relative Strength Index (RSI) berada di area oversold. Menurutnya, IHSG berpotensi konsolidasi di area 6.820 – 6.880. “Jika mampu breakout 6.900 seiring dengan tekanan jual yang mereda, maka validasi IHSG dapat rebound,” kata Alrich kepada Kontan, Rabu (12/6).

 

Dari , akan cenderung wait and see terhadap keputusan The Fed mengenai suku bunga di pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada Kamis (13/6). Selain itu, The Fed diharapkan akan memberikan gambaran mengenai peluang pemangkasan suku bunga tahun ini. Di (AS), rilis Core Inflation tahunan atau Year on Year (YoY) dan Headline Consumer Price Index (CPI) YoY diperkirakan masing-masing berada di level 3,5% dan 3,4%. “Realisasi yang berada di kisaran target The Fed akan memberikan katalis positif pada potensi berakhirnya sikap hawkish The Fed,” kata Alrich kepada Kontan, Rabu (12/6).

 

Dari , data Industrial Production bulan April 2024 diperkirakan meningkat 0,2% secara bulanan atau Month on Month (MoM) dari Maret 2024. Namun, secara YoY diperkirakan masih akan melambat di level -1,9% YoY. Peningkatan secara MoM menunjukkan adanya ekspektasi tren positif pemulihan di Eropa. Sementara itu, dari regional, data Yuan Loans pada Mei 2024 diperkirakan sebesar 1.300 miliar yuan dari sebelumnya 730 miliar yuan di April 2024. Peningkatan ini sejalan dengan upaya People’s Bank of China (PBOC) yang mendorong bank-bank untuk mempercepat pemberian pinjaman guna menopang sektor bisnis yang melemah. “Meskipun perkiraan ini menunjukkan perbaikan, ekspektasi nilai pinjaman tersebut masih di bawah CNY 1,36 triliun yang dikeluarkan pada Mei 2023,” jelas Alrich.

 

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menambahkan bahwa sejauh ini belum ada positif bagi IHSG. Meskipun ada katalis positif, semuanya tergantung data inflasi dan pertemuan The Fed malam ini. Dia menyarankan pelaku pasar untuk wait and see jika tidak siap dengan volatilitas. Pelaku pasar dapat mencari peluang dengan yang memiliki fundamental bagus dan potensi valuasi di masa depan ketika harga mengalami koreksi. “Namun perhatikan profil risiko dari masing-masing investor,” imbuhnya.

 

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menyebutkan bahwa pergerakan IHSG dibebani oleh sektor teknologi dan sektor barang material yang masing-masing melemah 2,24% dan 1,02%. “Kami perkirakan besok IHSG berpeluang bergerak menguat dengan support 6.822 dan resistance 6.866,” kata Herditya kepada Kontan, Rabu (12/6).

 

Selain faktor eksternal, IHSG juga akan mendapat sentimen dari pergerakan yang sedang dalam tren pelemahan. Untuk perdagangan Kamis (13/6), Herditya mencermati saham ICBP dengan target harga Rp 10.750 – Rp 11.000, ELSA di level Rp 420 – Rp 430, dan DOID di harga Rp 550 – Rp 575. Sementara Maximilianus menjagokan saham NCKL, PEVE, dan TPIA. Sedangkan Alrich merekomendasikan saham ADMR, ADRO, MAPI, INDF, dan .

Baca juga

Rekomendasi

Saksi Ungkap Pemotor Tewas di Jakbar: Kepala Tertusuk Besi Separator

vina

Respons Bijak Suami Kiki Amalia Soal Tambah Momongan

vina

Moderator Debat Capres AS Tanya Akui Palestina, Ini Jawaban Trump

vina

Niat Jenguk Virgoun, Ibunda Datangi RSKO tapi Gagal Bertemu

vina

Isu Tak Benar Usik Ruben Onsu saat Masa Tenang dengan Sarwendah

vina

Pria Subang Ditangkap dengan 9 Paket Sabu

vina
Memuat....