29.2 C
Jakarta
13 September 2024
Senja News
BisnisTeknologi

Starlink Hadir di Kawasan 3T, Wilayah yang Juga Menjadi Fokus Bakti Kominfo

Senja News –JAKARTA. terus menjadi sorotan publik. Perusahaan milik ini sejatinya fokus pada kawasan 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) Lantas, bagaimana nasib layanan Bakti Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang juga beroperasi di daerah 3T setelah kehadiran Starlink?

Direktur Telekomunikasi Kementerian Kominfo, Aju Widya Sari, menjelaskan bahwa Starlink telah memenuhi seluruh persyaratan dalam pengajuan izin penyelenggaraan telekomunikasi. Persyaratan tersebut mencakup memiliki kantor, pusat jaringan (NOC), alamat IP, nomor , gateway, keamanan, dan pusat pelayanan konsumen.

Menurut Aju, di daerah 3T selama ini mengeluhkan kurangnya layanan broadband yang memadai. Hal ini disebabkan oleh jaringan backhaul atau pengalur jaringan yang digunakan oleh base transceiver station () USO yang memakai VSAT. Diharapkan, dengan kehadiran Starlink, layanan broadband di daerah 3T yang selama ini belum mendapatkan layanan telekomunikasi yang baik dapat terpenuhi.

Ian Josef Matheus Edward, Teknik Telekomunikasi di Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, berpendapat bahwa semua layanan yang disediakan oleh Bakti Kominfo di daerah 3T sudah sesuai dengan regulasi yang berlaku. Backhaul di daerah 3T berasal dari satelit multifungsi SATRIA yang dikelola oleh Bakti Kominfo.

Jika ingin beralih menggunakan Starlink, Kominfo perlu melakukan evaluasi mendalam terhadap keberadaan Bakti Kominfo dalam penyediaan infrastruktur di daerah 3T. Mengingat pembangunan BTS USO di 3.435 daerah 3T sepenuhnya dilakukan oleh Bakti Kominfo. “ selama ini membiayai pembangunan infrastruktur telekomunikasi menggunakan dana USO dan APBN. Jika backhaul VSAT SATRIA ingin diganti dengan Starlink, itu merupakan hak prerogatif Kominfo,” kata Ian Joseph pada Rabu (5/6).

Kominfo harus mengevaluasi secara menyeluruh mengenai keberadaan Bakti jika ingin mengalihkan backhaul ke Starlink. “Termasuk mempertimbangkan apakah Kominfo masih memerlukan SATRIA dan Palapa Ring untuk melayani daerah 3T, mengingat biaya yang sudah dikeluarkan pemerintah untuk menyediakan infrastruktur telekomunikasi tersebut sangat besar,” ucap Ian.

Menurutnya, sebaiknya pemerintah mengutamakan yang dimiliki oleh negara yang dibangun oleh Bakti Kominfo dan operator telekomunikasi dalam negeri terlebih dahulu. Namun, lembaga pemerintah seperti Kementerian Kesehatan () sudah menjalin sama untuk memanfaatkan Starlink bagi puskesmas.

“Dengan menggunakan aset Bakti Kominfo atau operator telekomunikasi dalam negeri, tujuan pemerintah untuk mewujudkan keamanan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi digital bisa tercapai,” jelas Ian Joseph.

4o

Baca juga

Rekomendasi

Mau Beli Suzuki Jimny 5 Pintu? Ini Waktu Indennya

vina

Harga Pertalite Asli Bukan Lagi Rp10.000/Liter

vina

Samsung Galaxy M15 5G: Baterai 6.000 mAh Jumbo dan Fitur NFC dengan Harga Terjangkau

vina

Solusi Jokowi untuk Industri Tekstil yang Terancam Penutupan Pabrik dan PHK

vina

“Harta Karun Energi Tersembunyi! Lokasinya Tidak Terduga”

vina

Infinix Note 40 Racing Edition Resmi Diluncurkan dengan Harga Mulai dari Rp2,7 Juta

vina
Memuat....