Senja News –Lebih dari 30 orang telah meninggal akibat suhu panas ekstrem di Bihar, Uttar Pradesh, dan Odisha, India. Di antaranya adalah petugas pemilihan umum yang sedang bertugas.
Dilaporkan oleh Reuters, sebagian ibu kota Delhi mencatat suhu tertinggi sebesar 52,9 derajat Celsius minggu ini. Meskipun Departemen Meteorologi India (IMD) memperkirakan suhu di barat laut dan tengah India akan menurun, gelombang panas di India Timur diprediksi berlanjut hingga dua hari ke depan.
IMD menyebutkan bahwa suhu saat ini mencapai 4,5 hingga 6,4 derajat Celsius di atas rata-rata. Pada Kamis, 14 orang meninggal di Bihar, termasuk 10 petugas pemilu yang bekerja di luar ruangan. Di Uttar Pradesh, sembilan personel pemilu, termasuk petugas keamanan, dilaporkan meninggal akibat serangan panas.
R B Kamal, kepala sekolah kedokteran yang merawat para personel tersebut, menyatakan, “Mereka mengalami demam tinggi saat tiba. Bisa jadi karena kepanasan juga. Saat ini kami merawat setidaknya 23 orang yang datang dari tugas pemilu.”
India menggelar pemilu di tengah gelombang panas ini, dengan tahap akhir pemungutan suara dijadwalkan pada Sabtu dan penghitungan suara pada Selasa. Di Odisha, 10 kematian dilaporkan di Roukela pada Kamis. Pemerintah Odisha menyarankan warganya untuk tidak beraktivitas di luar ruangan antara pukul 11.00 hingga 15.00 waktu setempat, saat suhu diprediksi mencapai puncaknya.
