Senja News – Saham emiten Grup Panin mengalami kenaikan signifikan, terutama saham PT Panin Financial Tbk (PNLF) yang melonjak 21,71% menjadi Rp 370 pada akhir sesi perdagangan 27 Mei 2024. Total transaksi mencapai 641,25 juta saham dengan frekuensi 25.774 kali dan nilai transaksi sebesar Rp 222,02 miliar.
Investor kawakan Lo Kheng Hong pernah mengoleksi saham PNLF, namun ia telah menjualnya. Pada akhir Desember 2021, Lo Kheng Hong menguasai 1.038.955.800 saham Panin Financial (PNLF) atau 3,24%, menjadikannya pemegang saham terbesar kedua. Namun, pada akhir Desember 2022, namanya sudah tidak tercantum lagi dalam daftar 5 pemegang saham terbesar PNLF.
Pada tahun 2022, saham Panin Financial mengalami lonjakan tajam. Di sekitar Maret 2022, harga saham PNLF masih sekitar Rp 170, kemudian mulai naik pada bulan Juni, dan mencapai puncaknya di Oktober dengan harga sekitar Rp 700.
Selain PNLF, saham emiten Grup Panin lainnya yang juga mengalami kenaikan pada sesi perdagangan 27 Mei adalah PT Paninvest Tbk (PNIN) yang naik 11,63%, PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) yang naik 11,01%, dan PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN) yang naik 4,51%.
Berbeda dengan PNLF yang sudah dijual oleh Lo Kheng Hong, saham CFIN dan PNIN masih masuk dalam portofolio investor berusia 65 tahun tersebut. Berdasarkan laporan CFIN per 26 Juni 2023, Lo Kheng Hong memiliki 199.332.800 saham perseroan.
Sebelumnya, Lo Kheng Hong memiliki 203.944.700 saham CFIN. Namun, pada 19 dan 20 Juni 2023, ia menjual total 4,6 juta saham CFIN. Pada 19 Juni, ia menjual 573.000 saham CFIN di harga Rp 500, dan pada 20 Juni menjual 4,03 juta saham CFIN di harga Rp 470.
