26.2 C
Jakarta
14 Oktober 2024
Senja News
Teknologi

Starlink Membuat Operator Gelisah, Kominfo: Kehadirannya Tidak Bisa Dibendung

Senja News – Kehadiran layanan di membuat banyak pihak, terutama operator telekomunikasi dan , merasa gelisah. Bagaimana tanggapan Kementerian Komunikasi dan Informatika () mengenai hal ini?

Menurut Ismail, Direktur SDPPI Kominfo, perkembangan tidak bisa dihalangi. Bahkan jika dibendung, teknologi akan menemukan jalannya sendiri.

Selain itu, memerlukan teknologi baru seperti Starlink. Kehadiran layanan satelit milik ini memberikan solusi alternatif bagi masyarakat untuk terkoneksi dengan internet.

“Ada masyarakat yang sangat membutuhkan Starlink, misalnya di daerah-daerah yang tidak memiliki sinyal atau sinyalnya sangat lemah. Ini merupakan solusi alternatif yang penting, terutama jika di daerah tersebut terdapat fasilitas-fasilitas penting seperti , , dan lain sebagainya,” ujar Ismail dalam sesi Ngopi Bareng di Gedung Kominfo, , Jumat (17/5/2024)

Ismail menjelaskan bahwa telah berusaha mengatasi permasalahan akses internet di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) melalui pembangunan infrastruktur oleh Bakti. Kehadiran layanan satelit seperti Starlink dapat menjadi pelengkap untuk mengatasi kesenjangan koneksi internet di Indonesia.

“Yang penting masyarakat bisa menikmati,” tegas Ismail.

Dia memahami keresahan yang dirasakan oleh operator lebih terkait dengan persaingan, namun prinsip keadilan tetap harus dijunjung. Oleh karena itu, Starlink harus mengikuti ketentuan regulasi di Indonesia, termasuk membayar Biaya Hak Penggunaan (BHP) Spektrum Frekuensi Radio sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2023.

“Starlink sudah membayar di muka puluhan miliaran sebelum izin stasiun radio (ISR) didapat,” ungkap Ismail.

Dirjen SDPPI Kominfo menambahkan bahwa kehadiran teknologi baru sering memicu turbulensi. Ada yang merasa dirugikan dan ada yang merasa diuntungkan.

Namun, nantinya akan muncul keseimbangan baru. Ini serupa dengan ketika perangkat seluler pertama kali hadir, banyak yang protes karena khawatir akan mematikan telepon .

“Perdebatan memang wajar terjadi. Tapi tugas pemerintah adalah melakukan harmonisasi dari berbagai macam peluang dan teknologi yang bermanfaat agar masyarakat secara keseluruhan dapat menikmati hasil terbaiknya,” pungkas Ismail.

Baca juga

Rekomendasi

Mau Beli Suzuki Jimny 5 Pintu? Ini Waktu Indennya

vina

Samsung Galaxy M15 5G: Baterai 6.000 mAh Jumbo dan Fitur NFC dengan Harga Terjangkau

vina

Infinix Note 40 Racing Edition Resmi Diluncurkan dengan Harga Mulai dari Rp2,7 Juta

vina

Elon Musk Banting Setir Tiru Gojek dan Grab

vina

Panel Instrumen Yamaha Nmax Turbo Tech Max: Canggih Mirip Xmax

vina

Samsung Galaxy Z Fold 6 Versi Tipis Akan Dirilis, Simak Bocorannya

vina
Memuat....