Senja News – Presiden China Xi Jinping melakukan kunjungan kenegaraan ketiganya ke Prancis pada hari Minggu (5/5/2024). Dalam pidatonya di hadapan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Xi tidak hanya membahas perkembangan hubungan bilateral, tetapi juga mengangkat beberapa isu regional, termasuk Ukraina dan Palestina.
Xi mengungkapkan bahwa konflik Israel-Palestina yang masih berlangsung telah mempengaruhi hati dan pikiran masyarakat global. “Solusi mendasar terletak pada pembentukan negara Palestina yang merdeka. Sejarah telah menunjukkan bahwa masalah konflik Palestina-Israel pada dasarnya berasal dari kegagalan penegakan resolusi-reolusi PBB yang relevan, penurunan dukungan terhadap solusi dua negara, dan penyimpangan dalam proses perdamaian di Timur Tengah,” ujar Xi, seperti yang dikutip dalam keterangan resmi dari Kementerian Luar Negeri China. Dia menambahkan bahwa China dan Prancis memiliki banyak kesamaan dalam pandangan mengenai isu Israel-Palestina, dan penting untuk memperkuat kerja sama guna mendukung perdamaian di Timur Tengah.
Xi juga menyebutkan tentang konflik yang sedang berlangsung di Ukraina. Dia menyatakan bahwa China memahami dampak krisis Ukraina terhadap masyarakat Eropa. Meskipun China bukan pihak yang terlibat dalam konflik tersebut, Xi menegaskan bahwa China telah berperan secara konstruktif dalam upaya mencapai penyelesaian damai terhadap krisis Ukraina. “Saya telah menyampaikan berbagai usulan, termasuk mematuhi tujuan dan prinsip Piagam PBB, menghormati kedaulatan dan integritas wilayah semua negara, serta menyelesaikan masalah keamanan secara sah oleh semua pihak. Saya menekankan bahwa senjata nuklir tidak boleh digunakan, dan perang nuklir tidak boleh terjadi,” kata Xi.
Xi juga menambahkan bahwa China telah mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Ukraina dan mengirimkan perwakilan khusus untuk menjadi mediator antara negara-negara yang terlibat dalam konflik tersebut. “Semakin lama krisis Ukraina berlangsung, semakin besar dampak negatifnya terhadap Eropa dan dunia. China berharap perdamaian dan stabilitas dapat dipulihkan di Eropa sesegera mungkin, dan kami siap untuk bekerja sama dengan Prancis dan seluruh komunitas internasional untuk menemukan solusi yang masuk akal untuk mengatasi krisis ini,” tambah Xi.