Senja News – Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Juharsa, mengonfirmasi bahwa Fredy Pratama, seorang gembong narkoba dengan jaringan internasional, masih berada di dalam hutan Thailand. Mukti meyakini bahwa situasi ini telah membuat Fredy kehabisan ‘modal’ untuk melanjutkan bisnis narkobanya.
Pengungkapan laboratorium gelap narkoba yang terhubung dengan jaringan Fredy di Sunter, Jakarta Utara, dianggap sebagai bukti kehabisan modal tersebut. Menurut Mukti, meskipun operasinya di Indonesia masih berjalan dengan intensitas tinggi untuk memperoleh keuntungan, Fredy tetap berada di Thailand.
Dalam sebuah konferensi pers di Bareskrim Polri pada Senin (6/5/2024), Mukti menyampaikan pertanyaan tentang alasan Fredy tetap aktif di Indonesia meskipun berada di Thailand. Mukti menjelaskan bahwa keberadaan Fredy di Thailand, khususnya di dalam hutan, telah membatasi kemampuannya untuk beroperasi, dan hal ini merupakan indikasi bahwa Fredy telah kehabisan modal untuk mengirim barang-barang narkoba.
Meskipun Fredy Pratama telah terungkap berada di dalam hutan Thailand sejak Maret 2024, posisinya masih belum berubah. Mukti menegaskan bahwa Fredy tidak berpindah-pindah lokasi dan tetap berada di Thailand, di dalam hutan.
Meskipun demikian, Mukti tidak memberikan detail lebih lanjut mengenai keberadaan Fredy karena proses penyidikan masih berlangsung. Dia menegaskan bahwa penyidik akan terus berkoordinasi dengan otoritas Thailand untuk menangkap Fredy Pratama.
Mukti juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan upaya maksimal setelah periode Lebaran untuk mengambil tindakan lebih lanjut. Ini bisa mencakup kunjungan resmi ke Thailand atau kerjasama lebih lanjut dengan polisi Thailand untuk mencapai hasil yang diinginkan.