Senja News – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Mengungkapkan bahwa China bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah (Kalteng) Dengan memberikan teknologi padinya, dan proyek ini akan dimulai pada Oktober 2024.
“Kita (Indonesia) minta mereka (China) memberikan teknologi padi mereka, di mana mereka sudah sangat sukses menjadi swasembada. Mereka bersedia,” ujar Luhut seperti yang dikutip dari Antara, pada Minggu (21/4/2024).
Kesepakatan tersebut merupakan hasil dari Pertemuan Ke-4 High Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) RI–RRT di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada Jumat (19/4/2024).
Luhut menjelaskan bahwa langkah selanjutnya yang harus dilakukan oleh Indonesia adalah mencari mitra lokal untuk bekerja sama dalam mengembangkan pertanian di Indonesia.
“Kita tinggal mencari mitra lokal untuk membuatnya di Kalteng, karena tanahnya itu dari zaman dulu sudah ada sampai 1 juta hektare,” ucapnya.
Namun, lanjut Luhut, pengelolaan lahan tersebut akan dilakukan secara bertahap, mulai dari 100 ribu hektare, kemudian ditingkatkan menjadi 200 ribu hektare, dan seterusnya.
Perum Bulog ditunjuk untuk mengumpulkan hasil produksi dari proyek ini. “Kita berharap 6 bulan dari sekarang mungkin kita sudah mulai dengan proyek ini,” kata Luhut.
Ia berkeinginan untuk melibatkan generasi muda Indonesia yang berkecimpung dalam bidang pertanian untuk turut serta dalam pengembangan proyek ini.
Menurut Luhut, proyek ini penting karena padi merupakan permasalahan serius bagi Indonesia.
“Selalu masalah kita adalah padi. Beras selalu kita impor, 2 juta lah, 1,5 juta lah. Jadi, kalau program ini jalan, dan menurut saya harus jalan, kita sebenarnya minta 4–5 ton saja,” katanya.
Luhut menegaskan bahwa realisasi investasi terkait pertanian demi mencapai ketahanan pangan cukup mendesak untuk dilakukan.
Oleh karena itu, Luhut aktif mendorong kerjasama dalam menerapkan model China dalam riset dan teknologi pertanian, serta meningkatkan kualitas produk pertanian, khususnya untuk padi.
“Kita menjadi lumbung pangan nanti ke depannya. Harusnya demikian,” katanya.