26 Januari 2025
Senja News
Internasional

Google Memecat 28 Karyawan yang Memprotes Kesepakatan dengan Israel

Senja News – Google membuat kesepakatan terkait ‘cloud’ dengan , yang saat ini menjadi sorotan karena tindakan yang menindas Jalur Gaza dan pada umumnya.

Sejumlah Google melakukan protes terhadap hal tersebut. Akibatnya, karyawan yang memprotes kesepakatan dengan Israel tersebut dipecat!

Dilansir dari CNN, CNBC, dan Reuters pada Jumat (19/4/2024), sebanyak 28 karyawan dipecat karena melakukan protes terhadap isu sensitif ini.

Para tersebut dipecat setelah penyelidikan menemukan bahwa mereka telah melakukan protes di dalam kantor Google di York dan Sunnyvale, California.

Di Sunnyvale, mereka bahkan masuk ke kantor CEO , Thomas Kurian. Informasi ini disampaikan oleh kelompok yang mengorganisir tersebut, yang bernama No Tech For Apartheid.

Para pengunjuk rasa membentangkan spanduk dengan tulisan “Tidak Ada Lagi Genosida Demi Keuntungan” dan “Kami Mendukung Googler Palestina, Arab, dan

Seorang juru bicara Google mengatakan kepada CNN pada hari Kamis bahwa protes tersebut “adalah bagian dari kampanye jangka panjang yang dilakukan oleh sekelompok organisasi dan orang-orang yang sebagian besar tidak bekerja” di perusahaan tersebut.

“Sejumlah kecil pengunjuk rasa karyawan masuk dan mengganggu beberapa lokasi kami. Menghalangi pekerjaan karyawan lain secara fisik dan mencegah mereka mengakses fasilitas kami jelas merupakan pelanggaran terhadap kebijakan kami, dan merupakan perilaku yang sama sekali tidak dapat diterima. Setelah menolak beberapa permintaan untuk meninggalkan lokasi, penegak dilibatkan untuk menghapusnya guna memastikan keamanan kantor,” tambah juru bicara tersebut.

“Ikhtisar penyelidikan individu telah menghasilkan pemutusan kerja terhadap 28 karyawan, dan kami akan terus menyelidiki dan mengambil tindakan sesuai kebutuhan.”

Google dan memiliki kontrak senilai $1,2 miliar untuk menyediakan layanan komputasi awan kepada dan Israel, yang dikenal sebagai Project Nimbus, menurut No Tech For Apartheid, yang mengutuk keras pemecatan tersebut.

Baca juga

Rekomendasi

Fans Sepakbola China Menyerah Duluan di Kualifikasi Piala Dunia 2026?

vina

Copa America 2024: Uruguay Lawan Bolivia 5-0

vina

Israel Peringatkan Hizbullah: Siap Timbulkan Kerusakan Besar

vina

US Open 2024 – Praveen/Serena Siap Memasuki Tahap Akhir Persiapan

vina

Yamaha dan Honda Akan Tetap Bertahan di MotoGP Meski Tantangan Berat

vina

Kasus Hampir Ditutup Ini Terpecahkan Berkat Google Street View

vina
Memuat....