Senja News – Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, mengeluarkan pernyataan yang menggema tentang keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengambil alih posisi Ketua Umum PDIP yang saat ini dipegang oleh Megawati Soekarnoputri.
Namun, apa tanggapan dari Ketua DPP PDIP yang juga putri dari Megawati, Puan Maharani?
Puan diinterogasi mengenai pernyataan Hasto setelah memimpin paripurna penutupan masa sidang DPR di Gedung MPR/DPR Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Kamis (4/4/2024).
Selain pertanyaan tentang pernyataan Hasto, Puan juga diminta pendapatnya mengenai keanggotaan Jokowi di PDIP.
Puan mendengarkan pertanyaan wartawan dengan penuh perhatian. Setelah itu, dia terlihat memutar matanya ke arah kanan seperti sedang merenungkan jawaban.
Ekspresi wajahnya pun menggambarkan keraguan. Tak lama kemudian, Puan menggelengkan kepala.
Wartawan kembali meminta tanggapan Puan mengenai pernyataan Hasto, namun Puan tetap menolak memberikan komentar dengan menggelengkan kepala.
Pernyataan kontroversial Hasto mengenai desas-desus pengambilalihan kursi Ketua Umum PDIP awalnya diungkapkan dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, pada Selasa (2/4/2024).
Hasto awalnya menyinggung bahwa Jokowi telah melakukan penyalahgunaan kekuasaan.
“Ia menyalahgunakan kekuasaan. TNI Polri juga banyak yang menyaksikan. Lalu, pada masa lalu, partai politik yang dominan adalah Golkar, sekarang ada gagasan tentang sebuah koalisi besar yang permanen, dengan rencana pengambil alihan Golkar dan PDIP,” ujar Hasto.
Hasto menjelaskan bahwa di dalam kabinet Jokowi, terdapat menteri yang berkuasa dan menteri yang sangat berkuasa.
Namun, yang diberi tugas untuk mengurus pengambilalihan kursi Ketua Umum PDIP adalah menteri yang berkuasa.
“Jauh sebelum pemilihan umum, sekitar 5-6 bulan, ada seorang menteri yang berkuasa, ada juga yang sangat berkuasa dan yang berkuasa, agar tidak terjadi kesalahan dalam citra,” tambahnya.
“Ia ditugaskan untuk bertemu dengan Pak Ryaas Rasyid oleh Jokowi. Pak Ryaas Rasyid diberi tugas untuk membujuk Ibu Mega agar kepemimpinan PDIP diserahkan kepada Pak Jokowi,” lanjut Hasto.
Sehari setelah pernyataan Hasto, wartawan menanyakan Jokowi mengenai desas-desus tersebut.
Namun, Jokowi justru menanyakan kembali apakah selama ini dirinya disebut-sebut akan mengambil alih Partai Golkar.
“Bukannya Golkar?” kata Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Rabu (3/4).
Jokowi merasa heran dengan rumor-rumor mengenai pengambilalihan kursi ketua umum partai.
Ia meminta agar pihak-pihak yang terlibat tidak sembarangan menyebarkan rumor semacam itu.
“Ada desas-desus bahwa saya akan merebut Golkar, ada desas-desus, apakah semuanya akan direbut, jangan seperti itu, jangan seperti itu,” tegasnya.