Senja News – Google akan Menghapus Miliaran Rekaman Data Pribadi Pengguna Setelah Penyelesaian Gugatan Hukum
Google, raksasa internet, telah memutuskan untuk menghapus miliaran rekaman data yang berisi informasi pribadi pengguna setelah penyelesaian gugatan hukum terhadap perusahaan tersebut.
Gugatan tersebut menyatakan bahwa Google secara diam-diam melacak lebih dari 136 juta penelusuran web yang dilakukan dalam mode privat melalui browser Chrome.
Persetujuan penyelesaian ini diajukan pada hari Senin (1/4) ke pengadilan distrik AS di Oakland, California, dan akan membutuhkan persetujuan dari hakim Yvonne Gonzalez Rogers.
Keputusan ini muncul setelah lebih dari tiga bulan dari pengumuman bahwa Google dan pengacara yang menangani kasus gugatan kelas tersebut telah mencapai kesepakatan. Gugatan ini dimulai pada Juni 2020 lalu.
Gugatan tersebut menuduh bahwa analisis, cookies, dan aplikasi Google memungkinkan perusahaan tersebut untuk melacak dan mengumpulkan informasi saat pengguna menggunakan mode incognito atau penyamaran, serta pengaturan penelusuran pribadi lainnya.
Juru bicara Google, Jose Castaneda, menyatakan bahwa perusahaan tersebut “senang dapat menyelesaikan gugatan yang diyakini tidak beralasan ini.”
Dia memastikan bahwa Google hanya diminta untuk “menghapus data teknis pribadi lama yang tidak pernah dikaitkan dengan seseorang, dan tidak pernah digunakan untuk segala bentuk personalisasi.”
Penyelesaian gugatan ini memiliki nilai lebih dari US$5 miliar dan bisa mencapai $7,8 miliar.
Namun, Google tidak akan membayar ganti rugi kepada pengguna yang terkena dampak, meski mereka dapat menuntut Google secara pribadi.
Google juga akan memperbarui pemberitahuan yang menginformasikan pengguna ketika data dikumpulkan, serta mengizinkan pengguna mode penyamaran untuk memblokir cookies pihak ketiga selama lima tahun.
Pengacara para penggugat yang dipimpin oleh David Boies menyebut dalam pernyataan tertulisnya bahwa penyelesaian ini merupakan “langkah bersejarah dalam menuntut kejujuran dan akuntabilitas dari perusahaan teknologi yang dominan.”