Senja News – Gempa Dahsyat Berkekuatan 7,2 Guncang Taiwan: Terburuk Sejak Tragedi 1999!
Gempa bumi hebat dengan kekuatan magnitudo 7,2 mengguncang Taiwan pada pukul 07.58 pagi waktu setempat.
Kejadian ini merupakan yang terparah sejak tragedi gempa bumi tahun 1999 di Jiji yang merenggut nyawa 2.000 orang.
Mantan Direktur CWA Seismology Center, Kuo Kai-wen, menyatakan bahwa gempa bumi terbaru di Taiwan memiliki energi setara dengan 32 bom atom Hiroshima.
Sedangkan gempa bumi sebelumnya di Jiji memiliki kekuatan energi sebesar 46 bom atom Hiroshima.
Direktur Seismology Center saat ini, Wu Chien-fu, menjelaskan bahwa gempa bumi di Jiji dahulu merusak ratusan gedung di pusat Taiwan.
Namun, gempa bumi terbaru melanda lebih banyak wilayah di Taiwan dengan intensitas yang lebih besar.
Pusat gempa terletak di Samudra Pasifik, 25 kilometer di sebelah selatan Hualien County Hall dengan kedalaman 15,5 km, menurut Lembaga Pusat Cuaca Seismology Center.
Intensitas gempa yang mengukur dampak sebenarnya dari peristiwa seismik tersebut paling tinggi berada di Hualien, mencapai level 6+ dari skala maksimal 7.
Intensitas ini mengakibatkan guncangan yang membuat warga sulit berdiri dan bahkan terlempar ke udara.
Di wilayah lain, intensitas gempa bumi bervariasi, dengan Yilan mencatatkan intensitas 5+, dan Taipei, Taoyuan, Taichung, Hsinchu, Changhua, dan Nantou mencatatkan intensitas 5-.
Di level ini, orang masih bisa berdiri, tetapi sangat sulit dilakukan.
Menurut Wu, intensitas gempa yang tercatat hari ini merupakan yang kedua tertinggi sejak pengukuran diperkenalkan pada 2020.
Intensitas tersebut dipicu oleh kedalaman yang dangkal dekat dengan daratan, membuat dampaknya terasa lebih kuat.
Wu juga mengungkapkan kemungkinan terjadinya gempa susulan dengan magnitudo 6,5-7 dalam 3-4 hari mendatang.
Hingga pukul 11.01 waktu setempat, telah terjadi 44 gempa susulan dengan rata-rata magnitudo 6 dan 5.
Meskipun Taiwan biasanya mengalami 2-4 gempa bumi dengan magnitudo 6-7 setiap tahunnya, namun magnitudo lebih dari 7 seperti yang terjadi saat ini sangat jarang terjadi.