Senja News – Pelemahan Rupiah Mempengaruhi Harga BBM dan Subsidi
Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira Adhinegara mengungkapkan kepada CNBC Indonesia pada Senin (3/4/2024) bahwa pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) memiliki dampak signifikan terhadap harga bahan bakar minyak (BBM).
Jika pemerintah tidak mampu menahan beban subsidi, maka harga BBM mungkin terpaksa naik.
Tidak hanya BBM, komoditas energi lainnya seperti listrik dan LPG 3 kg juga akan terkena dampaknya karena sebagian masih disubsidi.
Anggaran subsidi energi pada tahun ini telah ditetapkan sebesar Rp 186,9 triliun.
Berdasarkan data Refinitiv pada pukul 09:00 WIB, rupiah melemah 0,41% menjadi Rp 15.910/US$. Kemarin, dolar AS bahkan mencapai level Rp 15.960.
Ekonom dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, mengatakan bahwa dengan asumsi nilai tukar dan kondisi pergerakan rupiah saat ini.
defisit APBN akan bertambah sekitar Rp 40 triliun hingga Rp 50 triliun. Target defisit APBN 2024 adalah Rp 522,8 triliun.
“Dengan konfigurasi tersebut, pelemahan nilai tukar rupiah berpotensi meningkatkan defisit sebesar Rp 40-50 triliun,” ujar Yusuf kepada CNBC Indonesia.
Yusuf menjelaskan bahwa dengan melakukan kalkulasi sederhana menggunakan analisis sensitivitas perubahan asumsi makro.
penambahan atau pelemahan nilai tukar Rupiah dibandingkan dengan kondisi sebelumnya dapat menghasilkan penambahan belanja dalam APBN 2024 sekitar Rp 80-90 triliun.
Target belanja negara tahun ini adalah Rp 3.325,1 triliun.
“Belanja ini mencakup subsidi dan penambahan belanja beban bunga utang,” tegas Yusuf.
Dari sisi penerimaan, ia menyatakan bahwa kenaikan atau pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga dapat meningkatkan penerimaan negara sekitar Rp 30-40 triliun.
Target penerimaan negara pada tahun ini adalah Rp 2.802,3 triliun.
“Pelemahan nilai tukar rupiah perlu diantisipasi oleh pemerintah karena akan memiliki dampak baik pada APBN seperti yang telah saya jelaskan maupun pada indikator lain seperti inflasi yang dapat dipengaruhi oleh inflasi impor,” ungkap Yusuf.