Senja News – Pejabat sementara (Pj) Bupati Bogor, Asmawa Tosepu,
mengungkapkan jumlah rumah yang mengalami kerusakan akibat ledakan dan kebakaran Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah)
Kodam Jaya di Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sebanyak 31 rumah terdampak kejadian tersebut.
“Asmawa menyatakan bahwa sekitar 31 rumah mengalami kerusakan ringan, seperti kaca pecah, plafon retak, dan atap berlubang,” ujar Asmawa kepada wartawan pada Senin (1/4/2024).
Namun, total kerugian akibat insiden ini masih belum diketahui. Menurut Asmawa, pihak terkait masih dalam proses pendataan dan penghitungan total kerugian.
“Total kerugian masih dalam proses pendataan dan penghitungan,” ujarnya.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak menyampaikan permintaan maaf atas terbakarnya Gudmurah milik Kodam Jaya di Kabupaten Bogor.
Maruli menjelaskan bahwa gudang tersebut sebelumnya digunakan untuk menyimpan amunisi yang akan dimusnahkan.
“Maruli menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat khususnya atas kejadian ini,”
kata Maruli dalam konferensi pers di Gudmurah, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (31/3/2024).
Maruli mengakui bahwa penyimpanan bahan yang mudah terbakar di wilayah tersebut merupakan hal yang riskan bagi TNI.
Namun, ia bersyukur karena tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut.
“Gudang ini digunakan untuk penyimpanan amunisi yang akan dimusnahkan. Memang cukup riskan untuk mengelola gudang seperti ini,” ujarnya.
“Walaupun terdapat sekitar 150 ribu amunisi di dalam gudang tersebut, alhamdulillah, tidak ada korban jiwa,” tambahnya.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto sebelumnya telah meninjau gudang peluru yang meledak.
Agus mengindikasikan bahwa penyebab kebakaran kemungkinan disebabkan oleh amunisi yang sudah kedaluwarsa.
“Amunisi yang sudah expired cenderung menjadi lebih sensitif dan labil. Mereka lebih mudah meledak jika terkena gesekan, gerakan, atau panas,” ujarnya.
“Penyimpanan amunisi di bawah tanah merupakan standar operasional prosedur (SOP) kami, jauh dari pemukiman masyarakat,” tambahnya.