Senja News – PNM meraih laba sebesar Rp 1,64 triliun, meningkat 67,11% secara tahunan (yoy),
yang didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga dan syariah sebesar 16,78% yoy menjadi Rp 14,73 triliun. Selama periode yang sama, beban bunga dan syariah mengalami penurunan tipis sebesar 0,21% yoy menjadi Rp 2,37 triliun.
Dengan demikian, pendapatan bunga dan syariah bersih perusahaan melonjak 20,73% yoy menjadi Rp 12,36 triliun.
Pendapatan bunga yang meningkat sejalan dengan pertumbuhan penyaluran pembiayaan.
Pinjaman yang diberikan oleh PNM pada Desember 2023 mencapai Rp 41,87 triliun, naik 8,96% yoy.
Selain itu, pembiayaan modal juga mengalami peningkatan tipis sebesar 3,1% yoy menjadi Rp 941,5 miliar.
Sumber dana utama PNM adalah utang bank dan lembaga keuangan yang meningkat 60,49% yoy menjadi Rp 18,11 triliun.
Surat utang jangka menengah dan sukuk juga mengalami kenaikan sebesar 20,62% yoy menjadi Rp 5,47 triliun,
sedangkan utang obligasi mengalami penurunan sebesar 50% yoy menjadi Rp 5,08 triliun.
Ekuitas PNM pada 31 Desember 2023 mencapai Rp 9,06 triliun, tumbuh 22,04% yoy.
PNM merupakan bagian dari Holding Ultra Mikro bersama PT Pegadaian dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Hingga 31 Desember 2023, PNM telah menyalurkan dana kepada 15,17 miliar nasabah di 6.165 kecamatan yang tersebar di 35 provinsi di Indonesia.