Senja News – Banjir Besar Menggenangi Kabupaten Demak, Termasuk Alun-alun dan Kompleks Masjid Agung Demak
Banjir besar melanda Kabupaten Demak hingga menggenangi Alun-alun dan kompleks Masjid Agung Demak.
Selain itu, kompleks Makam Sunan Kalijaga yang terletak di kawasan Kadilangu juga tidak terhindar dari genangan banjir.
Banjir besar yang melanda Kabupaten Demak disebabkan oleh tingginya curah hujan yang mengguyur Demak dalam beberapa hari terakhir.
Tingginya curah hujan menyebabkan sejumlah sungai meluap dan bahkan ada yang tanggulnya jebol.
Keadaan ini membuat banjir di Demak semakin parah.
Banjir yang melanda Kabupaten Demak ini juga memunculkan sejumlah asumsi dan mitos yang beredar di media sosial.
Salah satu mitos yang beredar adalah tentang adanya dua ular besar yang sedang bertapa dan akan berkunjung ke makam Sunan Kalijaga.
“Makam Sunan Kalijaga, misteri 2x banjir besar di Kota Demak Jawa Tengah.
Sosok dua ular topo hendak sowan ke Kadilangu (makam Sunan Kalijaga),” tulis akun Tiktok @ahmadfadoli_sukses.
Menanggapi mitos yang beredar, Juru Kunci Makam Sunan Kalijaga, Edi Mursalien, mengaku kurang memahami mitos tersebut secara pribadi.
“Hal-hal gaib memang ada, untuk dua ular naga yang akan berkunjung ke makam Eyang Sunan Kalijaga, cerita seperti itu justru baru kami dengar,” kata Edi Mursalien.
Terkait kebenaran dari kabar magis yang beredar, Edi tidak dapat memastikannya karena tidak dapat merasakannya secara naluri maupun batin.
Edi mengatakan bahwa genangan banjir yang mengenangi kompleks Makam Sunan Kalijaga di Kadilangu
terjadi sejak Sabtu, 16 Maret 2024 malam, dan masih berlanjut hingga saat ini.
“Banjir pertama terjadi pada bulan Februari 2024 dan tidak sampai mengenangi kompleks Makam Sunan Kalijaga.
Namun, banjir kedua terjadi karena curah hujan tinggi dan cuaca ekstrem setiap hari hingga akhirnya kompleks Makam Sunan Kalijaga tergenang air,” ujarnya.
Banjir besar telah melanda Demak dua kali dalam sebulan terakhir.
Pertama kali terjadi pada tanggal 8 Februari 2024 karena beberapa tanggul sungai jebol, termasuk tanggul Sungai Wulan yang menyebabkan Kecamatan Karanganyar terendam banjir.
Kemudian, pada tanggal 17 Maret 2024, tanggul Sungai Wulan kembali jebol dan menyebabkan banjir besar yang kembali menenggelamkan Kecamatan Karanganyar.
Pada saat yang sama, sejumlah wilayah di Kabupaten Demak juga mengalami banjir. Menurut data BPBD Demak,
ada 89 desa yang terdampak banjir di 11 kecamatan, dengan total 24.946 jiwa mengungsi.