34.7 C
Jakarta
1 Oktober 2024
Senja News
InternasionalNews

Haiti Kian Mencekam, Mayat-mayat Ditemukan Tergeletak di Pinggiran Ibu Kota

Senja News – Setidaknya 14 mayat ditemukan di daerah kelas atas di pinggiran , kota Haiti, ketika gelombang kekerasan dari geng kriminal terus berlanjut.

Upaya internasional untuk mengisi kekosongan di negara itu, setelah Perdana Menteri Ariel Henry mengundurkan diri, semakin dipercepat.

Serangkaian tindakan kekerasan oleh geng kriminal bersenjata di Haiti selama beberapa minggu terakhir telah menciptakan kekacauan di negara tersebut.

Menurut laporan AFP, setempat mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui penyebab kematian dari 14 mayat yang ditemukan.

Namun, diketahui bahwa daerah Laboule dan Thomassin, yang terletak di pinggiran Petion-Ville, telah diserang oleh apa yang mereka sebut sebagai penjahat bersenjata.

Para saksi mata mengatakan bahwa anggota geng kriminal menyerang sebuah bank, sebuah bensin,

dan rumah-rumah di daerah tersebut. Suara tembakan terus terdengar di daerah Petion-Ville hingga sore hari.

“Mereka datang mengenakan penutup wajah di , motor, bahkan menggunakan ambulans mereka sendiri,

lalu mereka menyerang penduduk Petion-Ville,” kata salah satu penduduk setempat bernama Vincent Jean Robert kepada AFP.

“Saya sedang mengendarai sepeda motor ketika mereka datang dan mulai menembaki.

Kami tidak apakah mereka penjahat atau polisi,” ujar seorang tukang bernama Cadet kepada AFP.

Dia menduga para korban tewas adalah orang-orang yang keluar pada tengah malam untuk “mencari makanan bagi -anak mereka”.

Di tengah kekerasan pada Senin (18/3) pagi, seorang hakim setempat berhasil lolos dari serangan yang menyerang rumahnya.

Haiti telah dilanda kerusuhan dan gelombang kekerasan selama tiga minggu terakhir,

yang dipicu oleh geng kriminal bersenjata yang mengklaim ingin menggulingkan PM Henry.

Pekan lalu, PM Henry setuju mengundurkan diri, membuka jalan bagi pembentukan sementara,

menyusul tekanan dari negara-negara tetangga Haiti, termasuk badan regional CARICOM dan Serikat (AS).

Situasi di negara itu masih tegang dan mengerikan bahkan ketika Washington, pada Senin (18/3), menyuarakan harapan agar badan transisi yang memimpin negara tersebut,

yang dibentuk dalam pertemuan sepekan lalu, bisa siap “secepatnya hari ini” — meskipun belum ada pengumuman resmi.

“Saya memahami bahwa para pemangku kepentingan Haiti hampir menyelesaikan keanggotaan dan masih melakukan diskusi aktif

dengan para pemimpin CARICOM sehubungan dengan pembentukan Dewan Transisi Kepresidenan,” ucap juru bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel.

“Pengumuman dewan ini, kami meyakini, akan membantu membuka jalan bagi yang bebas

dan adil serta pengerahan Misi Dukungan Keamanan Multinasional,” sebutnya,

merujuk pada pasukan yang didukung dan dipimpin Kenya yang bertujuan menciptakan stabilitas di Haiti.

Dewan transisi tersebut akan beranggotakan tujuh anggota pemberi suara dan dua anggota pengamat, yang mewakili spektrum luas di Haiti dan diasporanya.

Dewan itu akan bertugas menunjuk pemerintahan sementara sebelum pemilu digelar — Haiti terakhir menggelar pemilu tahun 2016 lalu.

Baca juga

Rekomendasi

Saksi Ungkap Pemotor Tewas di Jakbar: Kepala Tertusuk Besi Separator

vina

Fans Sepakbola China Menyerah Duluan di Kualifikasi Piala Dunia 2026?

vina

Respons Bijak Suami Kiki Amalia Soal Tambah Momongan

vina

Copa America 2024: Uruguay Lawan Bolivia 5-0

vina

Moderator Debat Capres AS Tanya Akui Palestina, Ini Jawaban Trump

vina

Niat Jenguk Virgoun, Ibunda Datangi RSKO tapi Gagal Bertemu

vina
Memuat....