Senja News – Beberapa provinsi diprediksi masih bisa dilanda hujan lebat hingga angin kencang seminggu ke depan ketika bibit siklon tropis makin berkurang.
Namun, bagaimana dengan Jakarta?
Dalam siaran pers pekan lalu, BMKG mencatat adanya hujan sangat lebat di beberapa wilayah pada tanggal 8 hingga 14 Maret.
Rincian curah hujan tersebut mencakup hujan sangat lebat di Nabire, Papua Barat, dengan curah hujan 101,4 mm per hari, dan Maros, Sulawesi Selatan, 102,9 mm per hari.
Selain itu, hujan dengan kategori ekstrem juga terjadi di Kupang, Nusa Tenggara Timur, dengan curah hujan 156,8 mm per hari, dan Semarang, Jawa Tengah, 238 mm per hari.
Akibatnya, banjir menerjang kota, termasuk di Semarang.
Pada periode tersebut, BMKG juga mendeteksi keberadaan Bibit Siklon Tropis 91S, 94S, dan 93P di sekitar wilayah Indonesia.
Bagaimana dengan periode minggu ini?
Dalam Prospek Cuaca Seminggu ke Depan Periode 19–25 Maret, BMKG mengungkap bahwa bibit siklon sudah berkurang menjadi tinggal satu, yaitu Bibit Siklon Tropis 91S.
Sementara itu, Bibit Siklon Tropis 94S telah berubah menjadi Siklon Tropis Megan, dan bibit siklon lainnya menghilang.
BMKG mencatat bahwa Bibit Siklon Tropis 91S terpantau di Samudra Hindia bagian tenggara, selatan Jawa, dengan kecepatan angin maksimum 35 knot dan tekanan udara 996 hPa.
Bibit ini bergerak ke arah selatan–barat daya. Potensinya untuk menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori rendah.
Efeknya diprakirakan hanya berupa gelombang tinggi di perairan Lampung hingga Flores.
Siklon Tropis Megan, yang berada di Teluk Carpentaria, memiliki kecepatan angin maksimum berkisar 75 knot, tekanan udara 970 hPa, dan bergerak ke arah selatan-barat daya.
Prediksi dalam 24 jam ke depan adalah siklon ini akan melemah.
Efeknya diprediksi berupa hujan sedang hingga lebat di Papua, angin kencang di Papua dan Maluku, serta gelombang tinggi di perairan wilayah yang sama.
Di luar siklon, beberapa dinamika atmosfer yang memicu pertumbuhan awan hujan juga diprakirakan melemah atau masih sama.
Faktor-faktor tersebut mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.
Meskipun demikian, BMKG tetap mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem untuk banyak wilayah, termasuk banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang,
dan jalan licin dalam satu minggu ke depan. Berikut rincian wilayah potensial cuaca ekstrem yang disebutkan BMKG, tanpa menyebut nama Jakarta:
– 19–20 Maret: Aceh, Sumatra Utara, Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua.
– 21–22 Maret: Aceh, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
– 23–25 Maret: Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur,
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.