Senja News – Suasana Panas Jelang Pilpres AS 2024: Biden dan Trump Saling Serang
Suasana jelang pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) antara Joe Biden dan Donald Trump jilid II mulai memanas.
Biden dan Trump saling melontarkan pernyataan yang menyindir bahkan mengolok-olok lawan mereka.
Joe Biden, Presiden AS petahana berusia 81 tahun, akan menjadi capres dari Partai Demokrat untuk Pilpres AS yang digelar November 2024 mendatang.
Di sisi lain, Donald Trump, Presiden ke-45 AS, akan menjadi capres AS dari Partai Republik.
Pilpres AS 2024 diprediksi menjadi pertarungan kedua antara Biden dan Trump.
Pada Pilpres AS 2020, Biden menang melawan Trump yang saat itu berstatus petahana.
Kini, jelang Pilpres AS 2024, kedua tokoh tersebut mulai saling serang.
Trump Sebut Demokrasi AS Bisa Berakhir Jika Dirinya Kalah
Donald Trump mengatakan bahwa jika dia tidak memenangkan pemilihan presiden bulan November ini, berarti demokrasi AS bisa berakhir.
Dia menyebut mungkin tak akan ada lagi Pemilu di AS jika dirinya kalah. Trump menyampaikan hal itu saat berbicara kepada para pendukungnya di Ohio,
setelah mengulangi klaim bahwa kekalahannya dalam pemilu tahun 2020 dari Biden adalah akibat kecurangan.
Trump meramalkan jika dia tidak memenangkan pemilu pada 5 November 2024, demokrasi Amerika akan berakhir.
Dia juga mengajak warga kulit hitam dan Hispanik untuk mendukungnya, sambil mengutip tema utama kampanyenya,
yaitu terlalu banyak imigran ilegal yang melintasi perbatasan AS sejak Biden menjabat.
Trump juga merujuk pada retorika distopia dalam pidatonya tentang penerapan tarif pada mobil impor dan persaingan asing dalam industri otomotif AS.
Biden Mengolok-olok Trump Sebagai Orang yang Tidak Sehat Mental
Sementara itu, Biden mengolok-olok Trump dengan menyebutnya sebagai orang yang tidak sehat mental.
Hal itu disampaikan Biden dalam jamuan makan malam media tahunan di Gridiron Club di Washington.
Biden menyebut bahwa ada dua kandidat dalam Pilpres AS, satu kandidat terlalu tua dan tidak sehat secara mental, sedangkan kandidat lainnya adalah dirinya sendiri.
Biden juga mengecam anggota Partai Republik di Kongres yang telah meluncurkan penyelidikan pemakzulan terhadap urusan bisnis putranya.
Dia juga mendukung jurnalis yang berulang kali diserang Trump, menyatakan bahwa mereka bukan musuh rakyat melainkan pilar masyarakat bebas.
Dalam penampilannya di Gridiron Club, Biden menambahkan bahwa klaim palsu Trump bahwa dia memenangkan pemilu tahun 2020
menunjukkan adanya ‘racun yang mengalir melalui pembuluh darah demokrasi kita’.
Kedua tokoh ini saling serang dalam menghadapi Pilpres AS 2024, menunjukkan ketegangan yang semakin memanas di panggung politik Amerika Serikat.