27.2 C
Jakarta
1 Oktober 2024
Senja News
NasionalPolitik

Guru Besar Universitas Indonesia Mengkritik Jokowi Mengenai Politik Gentong Babi Melalui Bansos

Senja News – Sejumlah profesor besar dari Universitas menegur Presiden Joko Widodo terkait praktik gentong (pork barrel politics) melalui penyaluran bantuan sosial ()

Teguran ini menjadi bagian dari evaluasi yang disampaikan oleh para akademisi se- dalam Seruan Salemba. Mereka memberikan peringatan kepada mengenai beberapa penyimpangan kekuasaan yang terjadi.

“Instrumentalisasi bansos sebagai politik gentong babi, dengan dalih untuk membantu rakyat miskin, terlihat seperti pembenaran terhadap kemiskinan,” ungkap Profesor Besar UI, Valina Singka Subekti, di Gedung IMERI Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, , pada Kamis (14/3).

Para akademisi menekankan bahwa Jokowi seharusnya fokus pada upaya pengentasan kemiskinan dengan memperluas kesempatan kerja di berbagai sektor. Hal ini juga dapat dilakukan melalui peningkatan kapasitas penduduk usia muda.

Seruan Salemba juga sikap pemerintah terhadap intimidasi yang dialami oleh pihak-pihak yang mengkritik pemerintah. Mereka berpendapat bahwa tindakan mempertahankan kekuasaan dengan menggunakan simbolik merupakan awal dari kekerasan psikologis, termasuk intimidasi.

“Seperti yang dialami oleh para profesor besar di berbagai universitas, terutama di , setelah menyampaikan pendapat mereka,” ungkap Valina.

Dalam konteks yang sama, Profesor Besar UI, Sulistyowati Irianto, menyoroti kewajiban konstitusional Jokowi untuk mematuhi hukum dan menjaga independensi peradilan.

“Namun, dalam kenyataannya, terjadi penyalahgunaan kekuasaan melalui manipulasi hukum dan politisasi yudisial, yang mengancam . Perubahan aturan dan kebijakan yang merugikan upaya pemberantasan korupsi dan hak-hak rakyat,” ujar Sulis.

Kritik serupa juga pernah disampaikan oleh akademisi Universitas Gadjah Mada () melalui Petisi Bulaksumur.

Mereka mengkritik Jokowi atas berbagai penyalahgunaan kekuasaan selama masa jabatannya sebagai presiden.

Mereka menyoroti pelanggaran etika di Mahkamah Konstitusi (MK); campur tangan aparat penegak hukum dalam proses demokrasi perwakilan yang sedang berlangsung; dan pernyataan kontradiktif Jokowi tentang keterlibatan pejabat publik dalam kampanye politik yang berkisar antara netralitas dan keberpihakan.

“Kami menyesalkan tindakan-tindakan yang menyimpang yang terjadi selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, yang juga merupakan bagian dari keluarga besar Universitas Gadjah Mada,” ucap Profesor Besar Fakultas UGM, Koentjoro, di Balairung UGM, Sleman, , pada Rabu (31/1).

Baca juga

Rekomendasi

Saksi Ungkap Pemotor Tewas di Jakbar: Kepala Tertusuk Besi Separator

vina

Sudah Lansia, Jaksa Ringankan Tuntutan SYL

vina

Moderator Debat Capres AS Tanya Akui Palestina, Ini Jawaban Trump

vina

Piala AFF U-16: Indonesia Sempurna ke Semifinal Usai Libas Laos 6-1!

vina

Pria Subang Ditangkap dengan 9 Paket Sabu

vina

Benarkah Anji dan Wina Natalia Bakal Rujuk?

vina
Memuat....