Senja News – Presiden Rusia, Vladimir Putin (71), kembali mengeluarkan ancaman baru terhadap negara-negara Barat, menyatakan kesiapannya untuk memulai perang nuklir kapan pun diperlukan.
Putin menegaskan peringatannya terkait perang yang masih berkecamuk di Ukraina, mengatakan bahwa jika Amerika Serikat (AS) mengirimkan pasukannya ke Ukraina, Rusia akan menganggapnya sebagai eskalasi perang yang signifikan.
Dilansir oleh Reuters pada Rabu (13/3/2024), Putin juga menegaskan bahwa skenario perang nuklir tidak akan terjadi dengan cepat, dan saat ini tidak melihat perlunya penggunaan senjata nuklir di Ukraina. Pernyataan ini disampaikan Putin dalam sebuah wawancara dengan televisi Rossiya-1 dan kantor berita RIA.
“Dari sudut pandang militer teknis, kami tentu saja siap,” tegas Putin saat menjawab pertanyaan tentang kesiapan Rusia untuk menghadapi perang nuklir.
Lebih lanjut, Putin menyebut bahwa AS memahami bahwa jika mereka mengerahkan pasukan militer di wilayah Rusia atau Ukraina, Moskow akan menganggapnya sebagai intervensi.
“Sekitar hubungan Rusia-Amerika dan pengendalian strategis, ada banyak ahli di Amerika Serikat. Jadi, saya tidak berpikir semuanya menuju ke situasi konfrontasi nuklir, tetapi kami siap untuk itu,” tambahnya.
Perang di Ukraina telah menjadi krisis terdalam dalam hubungan Rusia dengan negara-negara Barat sejak Krisis Rudal Kuba pada tahun 1962.
Putin telah beberapa kali memperingatkan negara-negara Barat tentang risiko memprovokasi perang nuklir dengan mengirimkan pasukan untuk bertempur di Ukraina.
Dalam wawancara tersebut, Putin menegaskan kembali bahwa penggunaan senjata nuklir diatur dalam doktrin nuklir Kremlin, yang mengatur situasi di mana Rusia mungkin menggunakan senjatanya.
“Senjata ada untuk digunakan. Kami memiliki prinsip kami sendiri,” tegas Putin.
Meskipun demikian, Putin juga menekankan bahwa hingga saat ini tidak ada kebutuhan bagi Rusia untuk menggunakan senjata nuklir di Ukraina, tempat konflik bermula sejak invasi militer Rusia pada Februari 2022.
“Mengapa kita harus menggunakan senjata pemusnah massal? Tidak ada kebutuhan untuk itu,” tandasnya.
Ancaman ini bukanlah yang pertama dari Putin. Sebelumnya, Putin telah memberikan peringatan tentang risiko “nyata” perang nuklir jika Barat meningkatkan konflik di Ukraina.
Pernyataan ini juga merupakan respons terhadap penolakan Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk mengesampingkan pengiriman pasukan ke Ukraina, yang menuai penolakan dari para pemimpin Eropa.
Selain itu, Putin juga terlibat dalam penampilan dramatis ketika ia menerbangkan pesawat pengebom strategis berkemampuan nuklir Tu-160M yang telah dimodernisasi pada akhir Februari, yang kemungkinan akan dianggap sebagai pengingat akan kemampuan nuklir Rusia oleh negara-negara Barat.