34.3 C
Jakarta
8 Oktober 2024
Senja News
InternasionalNewsPolitik

Pasukan Israel Memasang Kawat Berduri di Dinding Dekat Masjid Al-Aqsa

Senja News – Baru-baru ini, Pasukan Pendudukan (IDF) melakukan tindakan yang menciptakan ketegangan baru di kawasan Bab Al-Asbat dengan memasang kawat berduri di dinding dekat , suatu kejadian yang tidak terjadi sejak tahun 1967. Kabar ini diwartakan oleh Khaberni pada Senin (11/3/2024).

Pemasangan kawat berduri ini menimbulkan keprihatinan yang mendalam dari Yerusalem, yang mengeluarkan pernyataan singkat terkait dengan perkembangan tersebut.

Tindakan ini dilakukan dengan tujuan untuk mencegah jamaah memasuki Al-Aqsa untuk melaksanakan ibadah salat. Ini merupakan bagian dari serangkaian pengepungan yang telah berlangsung selama lima bulan terakhir terhadap masjid tersebut.

Selain pemasangan kawat berduri, telah dikeluarkan puluhan perintah pengusiran terhadap penduduk Yerusalem, yang berakibat pada mereka terhalang untuk melaksanakan ibadah salat selama bulan .

Pasukan polisi Israel bahkan melakukan tindakan keras dengan memukuli para jamaah Palestina yang berusaha masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa, ketika mereka berusaha melaksanakan salat Tarawih. Upaya memasuki masjid tersebut pun oleh pasukan keamanan Israel, yang hanya mengizinkan dan pria berusia di atas 40 tahun untuk masuk. Sebagian jamaah yang tidak diizinkan memasuki masjid terpaksa melaksanakan salat di luar halaman kompleks masjid.

Situasi ini mengundang keprihatinan , dengan Menteri Luar Negeri , Ayman Safadi, memperingatkan bahwa tindakan pembatasan akses yang dilakukan oleh Israel dapat memicu ketegangan yang lebih tinggi di kawasan tersebut. Yordania, yang memiliki kewenangan atas situs-situs suci di Yerusalem, termasuk Masjid Al-Aqsa, menolak keras langkah-langkah yang diambil oleh Israel, menyebutnya sebagai serangan terhadap kebebasan beribadah.

Kendali Israel atas wilayah sekitar Al-Aqsa dan seringnya penyerbuan terhadap situs tersebut telah menjadi sumber ketegangan yang berlarut-larut. Kelompok ekstremis Yahudi bahkan telah mengusulkan penghancuran atau pendudukan situs tersebut, dengan rencana untuk membangun kembali Kuil Sulaiman kuno. Pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin , yang mengklaim Al-Aqsa sebagai bagian dari Israel, semakin memperkeruh situasi yang sudah tegang.

Di tengah situasi tersebut, , , dan Uni Emirat Arab (UEA) telah mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza pada bulan suci Ramadan. Meskipun upaya-upaya ini diapresiasi, beberapa pihak mengkritik bahwa bantuan melalui udara dan laut tidaklah cukup efisien dibandingkan dengan bantuan yang disalurkan melalui jalur darat. Meski demikian, upaya-upaya tersebut menunjukkan keseriusan beberapa negara untuk membantu mengatasi kemanusiaan yang terjadi di wilayah tersebut.

Baca juga

Rekomendasi

Saksi Ungkap Pemotor Tewas di Jakbar: Kepala Tertusuk Besi Separator

vina

Sudah Lansia, Jaksa Ringankan Tuntutan SYL

vina

Fans Sepakbola China Menyerah Duluan di Kualifikasi Piala Dunia 2026?

vina

Respons Bijak Suami Kiki Amalia Soal Tambah Momongan

vina

Copa America 2024: Uruguay Lawan Bolivia 5-0

vina

Moderator Debat Capres AS Tanya Akui Palestina, Ini Jawaban Trump

vina
Memuat....