32.7 C
Jakarta
6 Oktober 2024
Senja News
Nasional

“Pilu Mukarromah: Kepala Bayi Putus dan Tertinggal di Rahim, Awalnya Sungsang”

Senja News, seorang di Desa Panpajung, Modung, Bangkalan, Timur, mengalami peristiwa tragis ketika kepala yang dikandungnya putus dan tertinggal di dalam rahim saat proses persalinan.

Diketahui bahwa kondisi bayi yang dikandung oleh Mukarromah sebelumnya sudah dalam keadaan sungsang dan lemah.

Mukarromah menceritakan detik-detik ketika dia hendak melahirkan, namun kepala bayinya mengalami putus. Awalnya, dia mencoba mendapatkan rujukan dari di dekat tempat tinggalnya untuk melahirkan melalui operasi di .

“Waktu itu datang ke bidan kampung, sama bidan kampung saya disuruh minta rujukan (ke Puskesmas) karena kondisi bayi sungsang dan lemah,” kata Mukarromah.

“Waktu sampai di puskesmas, saya bilang mau melahirkan operasi di Bangkalan, saya minta rujukan.”

Namun, bukannya memberikan rujukan, Mukarromah mengatakan bahwa bidan di puskesmas tersebut membawanya ke ruangan persalinan tanpa memberikan penanganan yang tepat.

Mukarromah mengungkapkan bahwa dia bahkan harus bertanya tentang surat rujukan yang dimintanya, tetapi bidan tersebut justru menghubungi di Bangkalan terlebih dahulu untuk mendapatkan pemeriksaan.

“Iya bu sebentar, ibu mau diperiksa dulu. Saya mau telepon dokter Bangkalan dulu, saya mau (menghubungi via) WA,” kata Mukarromah menirukan ucapan bidan tersebut.

Tidak lama kemudian, bidan lain datang dan memberitahu bahwa Mukarromah sudah mengalami pembukaan empat. Bidan tersebut menyarankan agar Mukarromah melahirkan di puskesmas saja.

“Pas saya disuruh ngeden, belum dikasih apa-apa, belum disuntik. Setelah agak lama saya dikasih suntikan pendorong, terus disuruh ngeden lagi, terus saya enggak kuat,” kata Mukarromah.

Tidak disangka, proses persalinan di puskesmas tersebut menyebabkan kepala bayi yang dikandung Mukarromah putus dan tertinggal di dalam rahimnya.

“Waktu itu ditarik saya enggak tahu. Soal dipotong apa enggak, saya juga enggak tahu. Saya melihat bidannya pegang gunting, perut saya ditekan dan didorong,” ujar Mukarromah.

Akibat kejadian tersebut, Mukarromah segera dibawa ke Sakit Ibu dan (RSIA) Glamour Husada, Bengloa, Tanjung Jati, Bangkalan untuk menjalani operasi pengeluaran kepala bayi yang tertinggal di rahimnya.

Kepala Dinas (Dinkes) Kabupaten Bangkalan, Nur Chotibah, mengkonfirmasi bahwa seorang wanita mengalami kejadian tersebut saat hendak melahirkan, dan bayinya sudah meninggal dalam selama dua minggu.

Nur Chotibah menjelaskan bahwa Mukarromah datang ke Puskesmas Kedungdung pada 5 Maret 2024, dan meminta rujukan ke rumah sakit karena sudah pembukaan 4.

Adapun kondisi bayi saat keluar adalah sungsang dengan posisi pantat di bawah.

Nur juga menjelaskan bahwa bayi saat keluar sudah dalam kondisi kulit terkelupas seluruhnya.

Terlebih lagi, Nur menjelaskan bahwa dan tertinggal karena faktor bayi sudah meninggal dalam kandungan.

“Kondisi bayi saat di luar, kulit sudah mengelupas semua karena sudah dalam kandungan,” ujar Nur.

“Memang ada dorongan sesuai teknis SoP, ibu ngeden secara pelan, kepala tertinggal itu karena IUFD, tidak ada pengaruh lain.”

Nur menjelaskan bahwa kepala bayi tersebut terlepas setelah proses bokong dan bahu keluar.

“Nah, di situlah lepas (kepala) karena, maaf, perkiraan kami sudah dua minggu meninggal di dalam kandungan, terjadi maserasi atau kulit-kulit sudah mengelupas dan (tubuh) rapuh,” kata Nur.

Baca juga

Rekomendasi

Saksi Ungkap Pemotor Tewas di Jakbar: Kepala Tertusuk Besi Separator

vina

Sudah Lansia, Jaksa Ringankan Tuntutan SYL

vina

Piala AFF U-16: Indonesia Sempurna ke Semifinal Usai Libas Laos 6-1!

vina

Pria Subang Ditangkap dengan 9 Paket Sabu

vina

Benarkah Anji dan Wina Natalia Bakal Rujuk?

vina

Harga Pertalite Asli Bukan Lagi Rp10.000/Liter

vina
Memuat....