33 C
Jakarta
2 Oktober 2024
Senja News
InternasionalPolitik

Serangan Gangster Tutup Bandara, PM Haiti Terjebak di Luar Negeri

Senja News – Serangan bersenjata oleh para telah menyebabkan penutupan utama di Haiti. Dampaknya, Perdana (PM) Ariel Henry, yang sedang dalam kunjungan ke luar negeri, tidak dapat kembali ke negaranya. Sebagai PM sekaligus Pelaksana Tugas (Plt) sejak Presiden Jovenel Moïse pada 2021, Henry kini terkunci di luar negeri.

Para gangster sebelumnya menyerang penjara utama di Haiti, membebaskan hampir 4.000 narapidana. Hingga Rabu tengah hari, PM Henry tetap berada di Puerto Riko setelah dicegah mendarat di Republik Dominika, negara tetangga, karena wilayah udara ditutup untuk ke dan dari Haiti.

Henry, dihadapkan pada tuntutan pengunduran diri, tampaknya terjebak di tengah semakin meningkatnya tekanan. Profil Ariel Henry mencatat peranannya dalam politik Haiti sejak awal 2000-an, melibatkan dirinya dalam gerakan menentang Presiden Jean-Bertrand Aristide.

Setelah digulingkan, Henry menjadi anggota dewan yang mendukung Serikat, membantu pemilihan transisi. Ia kemudian memegang peran penting dalam mengelola respons pemerintah terhadap dahsyat pada tahun 2010. Namun, Henry kini dihadapkan pada seruan pengunduran diri dan ketegangan dalam negeri yang semakin rumit.

Pada 2023, Henry membentuk dewan transisi untuk memastikan pemilihan umum. Namun, terus ditunda karena meningkatnya aksi dan pembunuhan terkait geng bersenjata di seluruh negeri, menyebabkan lebih dari 8.400 kematian, luka, atau penculikan dalam setahun terakhir.

Henry meninggalkan Haiti untuk menghadiri pertemuan Caricom di Guyana bulan lalu, di mana krisis di Haiti dibahas secara tertutup. Meskipun pemimpin Karibia menyatakan bahwa pemilu akan diadakan pada pertengahan tahun 2025, serangan geng terkoordinasi terjadi sehari setelahnya di Haiti.

Henry pergi dari Guyana ke Kenya minggu lalu, memicu upaya mendorong Kenya yang tidak konstitusional. Kembalinya Henry ke Haiti setelah perjalanan ini mengejutkan banyak pihak, dan saat ini, negosiasi dan tekanan internasional terus berlanjut untuk menemukan solusi dalam krisis politik dan keamanan Haiti yang rumit ini.

Baca juga

Rekomendasi

Sudah Lansia, Jaksa Ringankan Tuntutan SYL

vina

Fans Sepakbola China Menyerah Duluan di Kualifikasi Piala Dunia 2026?

vina

Copa America 2024: Uruguay Lawan Bolivia 5-0

vina

Moderator Debat Capres AS Tanya Akui Palestina, Ini Jawaban Trump

vina

Israel Peringatkan Hizbullah: Siap Timbulkan Kerusakan Besar

vina

Kominfo Harap 18 dari 282 Tenant Terdampak Ransomware Pulih Akhir Juni

vina
Memuat....