Senja News – Pemilihan Umum 2024 tengah berlangsung, dengan rekapitulasi suara yang masih berjalan. Dalam sorotan publik, calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, menyoroti suara PSI yang mencapai 3,13% dalam proses rekapitulasi. Anies mengajak seluruh rakyat untuk memantau dan mengawasi proses penghitungan suara, menekankan pentingnya transparansi untuk menjaga validitas pemilu.
Dalam konteks ini, Anies menegaskan bahwa pemilu harus menjadi ajang yang membanggakan, memperingatkan agar tidak ada suara yang diada-adakan atau dilupakan. Lebih lanjut, Anies menyoroti peran pemerintah dalam menjaga kepercayaan rakyat terhadap proses pemilu, mengingatkan bahwa keberhasilan pemilu tidak boleh disusupi oleh tindakan yang merusak.
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, menjawab kritik terhadap penambahan suara PSI yang mendekati 4% dalam rekapitulasi. Grace menekankan bahwa penambahan dan pengurangan suara selama proses rekapitulasi adalah hal yang wajar dan menanggapi pihak yang mencoba menggiring opini dengan mempertanyakan hal tersebut. Lebih dari 70 juta suara belum terhitung, dan Grace meyakini sebagian besar suara tersebut berasal dari basis pendukung Presiden Jokowi, yang akan menambah dukungan bagi PSI.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga memberikan respons terhadap suara PSI, mengingatkan masyarakat untuk tidak hanya membaca angka numerik di rekapitulasi. Komisioner KPU, Idham Holik, menegaskan bahwa data di rekapitulasi selalu didasarkan pada formulir C sebagai data utama. Jika ada ketidaksesuaian, verifikasi ulang akan dilakukan untuk memastikan akurasi hasil.
Di sisi lain, Mahkamah Konstitusi (MK) mengambil keputusan untuk mengubah parliamentary threshold menjadi fraksi threshold sebesar 4% sebelum Pemilu 2029. PSI merespons positif terhadap putusan MK ini, sementara Grace Natalie menegaskan bahwa PSI bukanlah penggugat syarat ambang batas DPR.
Fraksi threshold menjadi topik hangat dalam dinamika pemilu, dan pendapat partai politik lainnya terkait usulan ini akan terus diulas. Langkah PSI dalam mendukung perubahan ini diapresiasi sebagai langkah konsisten dan berkelanjutan.
Sebagai pemilih yang cerdas, mari kita terus memantau perkembangan pemilu ini dengan penuh perhatian. Pemilu yang transparan, valid, dan mencerminkan kehendak rakyat adalah landasan kuat bagi demokrasi yang sehat dan berkelanjutan. #PemiluCerdas #DemokrasiBerkelanjutan
